NUSANTARANEWS.CO – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) masih mendalami kejadian penayangan video porno di videotron yang terpasang di Jakarta Selatan (Jaksel). Satu aspek yang didalami oleh petugas adalah kemungkinan peretasan (hacking) oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengungkapkan, tim siber sedang melakukan penyelidikan ke arah peretasan tersebut. Namun dia belum bisa memastikan apakah benar video itu muncul akibat aksi peretasan atau bukan.
“Kami belum bisa memastikan, tim siber masih mengupayakan analisis,” kata Iriawan seperti dilansir CNN di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Sabtu (1/10).
Untuk bisa melakukan analisis dengan leluasa, polisi sudah mengamankan CPU (Central Processing Unit) dan server yang menayangkan video tersebut. Dia meminta waktu agar anak buahnya bisa bekerja cepat menyelesaikan kasus tersebut.
“Kami dalami dan sita CPU serta servernya untuk dilakukan identifikasi,” ungkapnya.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah berkoordinasi dengan Iriawan untuk mendalami kasus itu. Dia pun tak mau berandai-andai soal dugaan sabotase penayangan video porno tersebut.
Ahok, sapaan Basuki, hanya menegaskan bahwa videotron sudah tak boleh lagi berdiri di Jakarta. Dia ingin iklan yang tayang berbentuk LED itu ditempel di dinding-dinding gedung perkantoran.
Oleh sebab itu, Ahok sudah tegas memerintahkan kepada anak buahnya agar videotron seperti yang kemarin menayangkan cuplikan video porno tersebut segera dibongkar. “Semua videotron yang modelnya papan iklan (billboard) akan kami bongkar,” ujar dia.
Sebelumnya, sebuah papan elektronik atau videotron di Kebayoran Baru, dekat kantor Wali Kota Jakarta Selatan, pada Jumat siang (30/9), menayangkan video porno yang sontak membuat orang di sekitarnya terkejut. (Yudi)
