Hukum

Pigai Geram Dengar Ada Intimidasi Terhadap Ustadz Abdul Somad

Kepentingan Nasional Terancam, Kabinet Jokowi Abaikan Aspek Barier di Free Trade Mechanism di GATS WTO
Natalius Pigai, Staf Khusus Menakertrans 1999-2005, Mantan Peneliti Bidang Migrasi Tenaga Kerja, Kemenakertrans RI. Penulis Buku Migrasi Tenaga Kerja Internaaional, Pustaka Sinar Harapan Jakarta, 2005. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kritikus Natalius Pigai ikut geram mendengar kabar Ustadz Abdul Somad mendapat penolakan dan intimidasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Padahal, Somad sejatinya hendak menyampaikan dakwah dan syiar agama.

“Tak layak ulama diintimidasi seperti itu,” kata Pigai lewat keterangannya, Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Pigai merasa heran di era kepemimpinan Joko Widodo teror dan intimidasi terhadap ulama tampak marak terjadi di tanah air.

“Mereka yang alami intimidasi dan teror, ini wujud nyata Jokowi secara fakta satu-satunya pemerintah yang meneror,” kata dia.

Baca juga: OIAA Indonesia: Penolakan dan Intimidasi Terhadap Ustadz Somad Tidak Berdasar

Mantan Komisioner Komnas HAM ini menuturkan, perilaku pemerintahan Jokowi mirip dengan masa Soekarno dan Soeharto yang juga kerap melakukan teror dan intimidasi demi mempertahankan kekuasaan.

Dia memandang teror dan intimidasi tersebut merupakan wujud nyata dari suatu sikap panik. Padahal, tindakan tersebut jelas telah mengekang partisipasi masyarakat dan mengekang kebebasan beragama yang diketahui dilindungi UUD 1945.

Baca Juga:  Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal

“Dia menggunakan segala cara. Tahun 1965 Soekarno juga melakukan hal sama dengan intimidasi lawan politiknya. Ia bahkan menyatukan kelompok agama dengan komunis,” ujar Pigai. (mysp/bya)

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,053