NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Peneliti Institute Development of Economic and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan Indonesia sedang mengalami pelemahan tingkat perekonomian masyarakat.
Dalam laporannya, INDEF menyebutkan pengangguran di Indonesia meningkat tajam. Sementara itu, angka kemiskinan pun juga mengalami hal sama.
“Per Agustus 2017 pengangguran di Indonesia mengalami peningkatan 10 ribu orang. Gini rasio turun 0,39 dan angka kemiskinan mengalami peningkatan,” ungkap Bhima, Kamis (23/11/2017).
Bhima menjelaskan dalam tiga tahun kepemimpinan Jokowi tidak ada perbaikan cukup signifikan di tingkat perekonomian masyarakat.
“Kita lihat tiga tahun terakir, tidak ada perbaikan cukup signifikan, subsidi untuk rakyat dicabut. Oke, misalnya dibelanjakan untuk infrastruktur, akan tetapi semuanya di kuasai kontraktor,” katanya.
Menurut Bhima, pembangunan infrastruktur tidak berdampak secara langsung keadaan perekonomian rakyat.
“Infrastruktur dibangun, ekonomi kita flat stagnan 5 persen,” katanya.
Bhima menilai proyek pembangunan Infrastrukut saat ini dibangun misalnya Tol Trans Sumatera salah sasaran. Karena tidak dapat menyambungkan dengan pusat perekonomian misalnya Batam.
“Yang saya heran dalam pembangunan infrastruktur salah sasaran, tapi tetap dilanjutkan,” katanya.
Selain itu, menurutnya masyarakat juga tidak diberikan informasi mengenai skema pembiayaan pembangunan infrastruktur tersebut seperti apa.
“Rakyat tidak diberi penjelasan, untuk utang itu dialokasikan kemana aja, tanpa ada pertanggung jawaban yang jelas,” sambungnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pemerintah untuk segera mengganti tim ekonomi yang selama ini mengatur skema perekonomian nasional Indonesia.
“Segera reshuffle tim ekonomi karena kita gak mau krisis kecil pada tahun 2018, seperti yang diramalkan,” tuntutnya.
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon
