Mancanegara

Pentagon Sayangkan Reaksi Cina Yang Menantang Perang

Pentagon sayangkan reaksi Cina tang menantang perang.
Pentagon sayangkan reaksi Cina tang menantang perang/Foto: Juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby saat berbicara dalam jumpa pers di Pentagon pada hari Kamis (28/1)/AP.

NUSANTARANEWS.CO, Washington – Pentagon sayangkan reaksi Cina yang menantang perang. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) di Asia Pasifik tampaknya tidak akan berubah. Presiden Joe Biden yang baru menjabat diperkirakan akan tetap mendukung Taiwan di tengah tekanan Beijing yang semakin meningkat terhadap negeri pulau tersebut.

Departemen Pertahanan AS mengatakan “tidak ada alasan ketegangan atas Taiwan harus mengarah pada konfrontasi,” kata juru bicara Pentagon John Kirby, Kamis (28/1) – merespon peringatan Beijing yang menyatakan bahwa “kemerdekaan Taiwan berarti perang” dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menyusul setelah Beijing mengerahkan puluhan jet tempurnya melintas dekat Taiwan dengan dalih merespon campur tangan luar yang pro-kemerdekaan Taiwan.

Kirby juga mengatakan bahwa komentar Beijing tersebut sangat disayangkan dan tidak sepadan dengan niat AS dalam memenuhi kewajiban hukumnya. Kirbi menegaskan bahwa sikap AS mempertahankan hubungan dengan Taiwan karena negaranya memiliki kewajiban untuk mendukung pertahanan diri Taiwan, dan hal ini akan terus berlanjut, katanya.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Seperti diketahui, Cina memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, sebaliknya Taiwan melihat dirinya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Pada hari Kamis, juru bicara kementerian pertahanan Cina Wu Qian mengatakan bahwa, “Kegiatan militer di dekat Taiwan baru-baru ini adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.”

Beijing telah lama berusaha membatasi aktivitas internasional Taiwan dan keduanya bersaing untuk mendapatkan pengaruh di kawasan Pasifik.

Meskipun Taiwan secara resmi hanya diakui oleh segelintir negara, pemerintahannya yang dipilih secara demokratis memiliki hubungan komersial dan informal yang kuat dengan banyak negara

Seperti kebanyakan negara, AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi undang-undang AS mengharuskannya untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

Sementara itu, Taiwan’s Mainland Affairs Council mengatakan bahwa Cina seharusnya “tidak meremehkan” tekad pulau itu untuk mempertahankan kedaulatannya dan menegakkan kebebasan dan demokrasi. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,051