EkonomiPeristiwa

Pengrajin Tempe Tahu Mogok Produksi Selama Tiga Hari

Pengrajin tempe tahu mogok kerja selama tiga hari.
Pengrajin tempe tahu mogok kerja selama tiga hari akibat kenaikanharga kedelai.

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengrajin tempe tahu mogok kerja selama tiga hari. Sekitar 5000 Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tergabung Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta melakukan mogok produksi pada 1 hingga 3 Januari 2021. Mogok produksi tersebut dilakukan karena protes terhadap kenaikan harga kedelai dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram (kg), lansir Republika.co.id.

Sekretaris Puskopti DKI Jakarta Handoko Mulyo mengatakan bahwa aksi mogok tersebut merupakan bentuk protes terhadap kenaikan harga kedelai. Handoko juga menambahkan bahwa keputusan mogok produksi tersebut disepakati jajaran pengurus Puskopti Jawa Barat pada Kamis (31/12).

“Malam Sabtu sampai malam minggu semua tidak berjualan. Namun malam Senin (3/1) sudah ada penjualan di pasar,” ujarnya.

“Kami juga sudah berkomunikasi dengan jajaran pengurus di Jawa Barat agar kenaikan harga dilakukan secara kompak,” katanya.

Terkait mogok produksit ersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI) Musodik menyatakan, pihaknya menuntut agar pemerintah segera menurunkan harga kedelai di pasaran karena telah membebani pengusaha tahu dan tempe sebagai bagian dari Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM).

Baca Juga:  Dukung Peningkatan Ekonomi UMKM, PWRI Sumenep Bagi-Bagi Voucher Takjil kepada Masyarakat

“Pertama, pemerintah lebih memperhatikan pengusaha-pengusaha kecil UMKM. Contohnya pengrajin tahu. Kedua, harga kedelai, bisa kembali normal,” kata Musodik kepada CNNIndonesia.com, Jumat (1/1) malam.

Musodik mengaku tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah produsen tempe dan tahu yang saat ini mogok produksi. Menurutnya, SPTI mewadahi 200 dari sekitar 700 produsen tahu di wilayah Jabodetabek.

Kenaikan harga kedelai di pasaran saat ini telah membebani pengusaha. “Untuk keuntungan kita nyaris tidak dapat sama sekali. Harga kedelainya Rp 9 ribu, ditambah cost produksi, intinya nggak dapat apa-apalah,” ungkap Musodik.

Selama tiga hari aksi mogok, Musodik mengatakan bahwa, sebagian besar pengrajin tahu dan tempe saat ini tak memperoleh penghasilan lain. (Red)

Related Posts

1 of 3,049