Berita UtamaEkonomiLintas NusaTerbaru

Pengeboran Migas Mulai Dikerjakan, Kemiskinan di Madura Segera Terangkat

Pengeboran Migas Mulai Dikerjakan, Kemiskinan di Madura Segera Terangkat
Pengeboran migas mulai dikerjakan, kemiskinan di Madura segera terangkat.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pengeboran migas dilepas pantai Sumenep Madura diharapkan bisa mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat di Madura khususnya di Sumenep. Dengan kehadiran pengeboran tersebut tentunya bias pengentasan kemiskinan di Madura yang selama ini tak kunjung terentas.

Wakil ketua DPRD Jawa Timur Achmad Iskandar mengatakan dirinya menyambut baik adanya pengeboran tersebut dimana kehadirannya diharapkan bisa mendatangkan kesejahteraan pada rakyat terutama bagi masyarakat Sumenep khususnya.

“Selama ini di Madura selalu tinggi angka kemiskinannya. Tentunya dengan adanya pengeboran tersebut, kemiskinan sudah tidak ada lagi. Tentunya juga perlu ada keterbukaan hasil yang didapat antara pemerintah pusat, propinsi maupun pemda setempat,” jelas politisi Demokrat ini, Rabu (21/12).

Mantan birokrat ini mengatakan selama ini minimnya kesejahteraan di Madura karena adanya ketertutupan komunikasi, antara pusat, propinsi maupun pemda di Madura. “Bersifat rahasia, dan bisik-bisik sana sini yang semuanya dibikin bodoh,” terangnya.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Pria kelahiran Sumenep Madura ini menambahkan saat ini kondisi jaman sudah tak mengehendaki ketertutupan tersebut terutama dalam masalah bagi hasil pengelolaan hasil pengeboran tersebut.

CNOOC Madura Limited (HCML) yang berlokasi di Selat Madura, Jawa Timur telah berproduksi. Lapangan ini berlokasi di lepas pantai Kabupaten Sumenep, Pulau Madura.

Bupati Fauzi mengatakan, dukungan terhadap industri hulu migas diberikan oleh Pemkab Sumenep secara penuh, mengingat ketentuan dalam konstitusi bahwa migas adalah milik negara.

“Migas itu soal negara dan devisa. Sebab, karena negara yang memiliki dan berkuasa penuh atas kekayaan migas,” tambahnya.

Di Kabupaten Sumenep, ada sejumlah perusahaan hulu migas yang telah beroperasi dan berproduksi. Selama ini, kata Fauzi, Pemkab Sumenep memberikan support penuh atas aktivitas industri hulu migas.

“Tentang feedback dari K3S diatur pemerintah pusat. Pemerintah daerah tinggal menerima DBH migas yang sudah dihitung berdasarkan regulasi yang ada,” katanya.

CNOOC Madura Limited (HCML), operator minyak dan gas bumi lapangan lepas pantai MDA-MBH Blok Madura Strait, akan membangun dua anjungan lepas pantai untuk menunjang kegiatan eksploitasi gas di sekitar Pulau Sapudi dan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Baca Juga:  Wabup Nunukan Hadiri Rembug Stunting dan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim

Selain membangun dua anjungan lepas pantai, dalam pengembangan lapangan MDA-MBH yang terletak di lepas pantai Selat Madura, di sebelah timur (sekitar 200 kilometer di sebelah timur Surabaya dan sekitar 75 kilometer di sebelah tenggara Pulau Madura), HCML juga akan melengkapi dengan jalur pipa gas dan Floating Production Unit (FPU).

Pengerjaan proyek ini secara keseluruhan akan memerlukan waktu sekitar 26 bulan dimulai dari detail engineering, pemasangan di lepas pantai, pemboran lepas pantai, dan kommisioning di lepas pantai.Pada fase kegiatan konstruksi, jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 400 orang. Mereka bergerak ke titik lokasi dari dua wilayah yakni Pelabuhan Kalianget Sumenep dan Pelabuhan Probolinggo.

Proyek Pengembangan Lapangan gas MDA-MBH adalah merupakan lapangan kedua HCML yang sudah disetujui Plan of Developmen(PoD)-nya oleh SKK Migas setelah Lapangan BD. Sumur yang akan dikembangkan ada tujuh sumur produksi di Lapangan MDA-MBH.

HCML merencanakan akan memproduksi gas dari Lapangan MDA-MBH dengan laju produksi sekitar 120 juta standar kaki kubik per-hari (MMscfd) selama kurang lebih 10 tahun. (setya)

Related Posts

1 of 35