Berita UtamaLintas NusaOpiniTerbaru

Jepang Anggarkan $320 Miliar Untuk Pembangunan Militernya

Jepang Anggarkan $320 Miliar Untuk Pembangunan Militernya
Jepang anggarkan $320 miliar untuk pembangunan militernya.

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Jepang pada hari Jumat (16/2), mengumumkan rencana anggaran program pembangunan militernya selama lima tahun kedepan sebesar $ 320 miliar sebagai – anggaran terbesar sejak Perang Dunia Kedua. Rencana Jepang ini sekaligus menempatkannya sebagai negara itu pembelanja militer terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menggambarkan bahwa Jepang dan rakyatnya berada pada “titik balik dalam sejarah” dan mengatakan peningkatan itu adalah “jawaban saya atas berbagai tantangan keamanan yang kita hadapi”.

Dengan kata lain, Kishida telah membuat pernyataan strategis yang jelas dan tegas tentang peran Jepang sebagai penyedia keamanan di Indo-Pasifik – sesuai dokumen keamanan nasional yang mempertahankan hubungan erat AS dan negara-negara mitra lainnya.

Seperti diketahui, setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, Jepang mengalami proses demiliterisasi menyeluruh. Perubahan tersebut dikodifikasikan dalam konstitusi baru Jepang yang secara efektif melarang negara tersebut memiliki militer yang lengkap.

Baca Juga:  Banyak Jalan Rusak Parah di Blitar, Heri Romadhon: Tidak Pernah Dapat Perhatian Pemkab

Namun pendekatan ini mulai berubah ketika baru-baru ini Tokyo memutuskan untuk memulai kembali program persenjataan secara besar-besaran yang bertujuan mengubah Jepang menjadi kekuatan militer besar yang memungkinkan Japan Self-Defense Forces (JSDF) melakukan serangan militer terhadap Cina maupun musuh regional lainnya.

Menurut sejumlah laporan, Jepang mulai melengkapi armada kapal selamnya dengan rudal jarak jauh dengan jangkauan hingga 1200 km. Sementara kapal-kapal perang permukaannya akan dilengkapi dengan rudal jelajah “Tomahawk” Blok V terbaru buatan Raytheon Technologies serta rudal pencegat Aegis dan versi daratnya Aegis Ashore, drone serang dan ISR (intelijen, pengawasan, pengintaian), peralatan komunikasi satelit, jet tempur F-35, helikopter, kapal selam, kapal perang, dan jet angkut berat.

Program pembangunan militer lima tahun tersebut juga akan berfokus pada logistik yang mencakup penimbunan suku cadang dan berbagai jenis amunisi, perluasan kapasitas transportasi, serta pengembangan kemampuan perang siber.

Sementara  industri militer Jepang, seperti Mitsubishi Heavy Industries diharapkan memimpin upaya pengembangan rudal jarak jauh yang akan menjadi tulang punggung proyeksi kekuatan militer baru – termasuk pengembangan jet tempur generasi baru.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Untuk program jet tempur masa depan, Jepang telah melibatkan perusahaan raksasa seperti BAE Systems (Inggris) dan Leonardo SPA (Itali) dalam usaha patungan dengan nilai proyek sedikitnya $5,6 miliar.

Program pembangunan militer jangka menengah ini telah menggandakan anggaran militer Jepang menjadi sekitar 2% dari PDB negara yang sebelumnya hanya 1% selama lima dekade terakhir. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 27