Mancanegara

Pengakuan Pembelot SDF: AS dan SDF Berkolaborasi Dengan ISIS Dalam Menjalankan Misi

Pengakuan Pembelot SDF- AS dan SDF Berkolaborasi Dengan ISIS Dalam Menjalankan Misi
Ilustrasi pasukan SDF sedang latihan di perbatasan Suriah

NUSANTARANEWS.CO – Menurut pengakuan pembelot Pasukan Demokrat Suriah (SDF), Amerika Serikat (AS) dan SDF justru berkolaborasi dengan ISIS dalam menjalankan misi. Jauh berbeda dengan apa yang diumumkan oleh Angkatan Laut AS seiring dengan datangnya Kelompok Penyerang Harry S. Truman yang merapat ke pantai Suriah dengan tujuan mendukung perang melawan ISIS.

Tampaknya pesan AS lebih kepada memperkuat opini di media mainstream yang berisikan pesan kepada mitranya bahwa AS siap menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan sekaligus mendemonstrasikan fleksibilitas dan kemampuan grup penyerangnya yang siap menjawab panggilan kapan pun dan di mana pun untuk melaksanakan misi.

Pernyataan Angkatan Laut AS itu juga mempertegas bahwa kelompok tempur itu siap menyerang kehadiran ISIS di Suriah dan Irak. Selain kehadiran kelompok penyerang tersebut – laporan dari SouthFront baru-baru ini juga menginformasikan bahwa AS telah membentuk garnisun militer dekat ladang minyak Jafra, lokasi yang diprediksi sumber intelijen Suriah dan Rusia sebagai lokasi kemungkinan untuk pementasan masa depan serangan senjata kimia.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Pernyataan AS secara terbuka yang mengklaim bahwa peningkatan aset militernya sebagai upaya perang melawan ISIS – pada kenyataan fakta di lapangan justru berbeda. Sejak awal munculnya ISIS, AS memang telah di asosiasikan dengan kelompok teroris tersebut, termasuk Al-Qaeda. Kepentingan AS jelas, baik sebagai dalih untuk pendudukan tak terbatas Suriah Timur Laut dan sebagai sarana untuk melemahkan pemerintah Suriah yang telah lama ingin digulingkan.

Memang, sejak AS dan pasukan proksinya (SDF), menguasai Suriah timur laut yang kaya minyak – AS hampir menguasai sepertiga wilayah teritorial Suriah. AS dan SDF memang tidak pernah menyerang ISIS yang berada di wilayah yang mereka kuasai. Sampai baru-baru baru ini, AS dan SDF melakukan serangan ke kantong-kantong ISIS sebagaimana diumumkan oleh Mattis pada 4 Juni lalu.

Sejauh ini militer AS memang belum memberikan penjelasan terkait pembiaran kantong-kantong ISIS tersebut tetap eksis di wilayah pendudukan mereka.

Namun, berdasarkan sumber intelijen Suriah dan Rusia, AS dan SDF justru melatih dan memasok senjata untuk kelompok teroris itu. Bahkan menurut pengakuan para pembelot SDF – pasukan AS dan SDF justru berkolaborasi dengan ISIS dalam menjalankan misi selama ini (Banyu)

Related Posts

1 of 3,081