NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menganggarkan 2,4 miliar Rupiah untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji. Setiap guru ngaji akan menerima bantuan sebesar 1,2 juta Rupiah. Ini adalah bagian dari program yang menargetkan 2000 guru ngaji di daratan dan kepulauan.
Kabag Kesra Setdakab Sumenep, Kamiluddin, menyatakan bahwa guru ngaji yang memenuhi syarat harus terdaftar dalam database dan memiliki tempat mengajar dengan minimal 10 santri. Penyaluran bantuan dilakukan melalui rekening pribadi guru ngaji, memudahkan akses langsung tanpa perlu datang ke bank tertentu. Jumat, 24 Mei 2024.
“Guru ngaji tersebut memili tempat mengajart seperti Masjid, Musholla, atau bahkan di rumahnya sendiri, dan ada santrinya minimal 10 orang,” Ungkap Kamiluddin.
Menariknya, pencairan dana dilakukan dua kali setahun, pada bulan Juni dan akhir tahun. Pendataan guru ngaji yang berhak menerima bantuan terus diperbarui, memastikan tidak ada penerima ganda dari tahun ke tahun. Sejak 2020, pendataan intensif dilakukan, dan guru yang belum terdaftar dapat mendaftar melalui operator di kecamatan.
“Untuk pencarian pada semester pertama rencananya pada bulan juni ini, sedang untuk pencairan semester kedua bisa di akhir bulan November atau di awal bulan Desember 2024,” tegas Kamil.
Untuk memastikan ketepatan sasaran, tim verifikasi di setiap kecamatan akan memeriksa validitas data penerima. Selain itu, guru ngaji penerima bantuan diharuskan mengisi jurnal tahunan. Pada tahun ini, pengelolaan dana bantuan dilakukan oleh LPTQ, dengan anggaran dari Bagian Kesra Setdakab Sumenep.
Program ini menunjukkan komitmen Pemkab Sumenep dalam mendukung pendidikan keagamaan dan kesejahteraan guru ngaji, yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter generasi muda. (mh)
