Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Cabup Jayapura, dr. Yohannis Manangsang, M.Kes, Ikuti Kegiatan Donor Darah bersama Yayasan 98 Peduli

Cabup Jayapura, dr. Yohannis Manangsang, M.Kes, Ikuti Kegiatan Donor Darah bersama Yayasan 98 Peduli

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Jayapura periode 2024-2029, dr. Yohannis Manangsang, M.Kes, menyempatkan diri mengikuti acara donor darah bertempat di Taman Benyamin Sueb, Jl. Jatinegara Timur, Rawa Bunga, Jakarta Timur, Jumat, 24 Mei 2024. Kegiatan donor darah tersebut diadakan serangkaian dengan acara bakti sosial yang diselenggarakan oleh Yayasan 98 Peduli.

Di sela-sela kesibukannya melakukan pertemuan dengan sejumlah elit politik di Jakarta, pria murah senyum yang akrab dipanggil dokter John Manangsang Wally itu mengunjungi posko donor darah yang disediakan panita. Di posko tersebut, dokter kelahiran Jayapura itu menyumbangkan darahnya untuk persediaan darah PMI DKI Jakarta.

Kepada media ini, dokter John Manangsang Wally menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada kepada panitia dan pengelola Yayasan 98 Peduli yang telah mengadakan kegiatan tersebut. “Sebagai dokter, saya sangat mendukung kegiatan sosial berupa donor darah yang dilakukan oleh Yayasan 98 Peduli, yang dilaksanakan dalam rangka Uang Tahun Ke-1 tahun 2024 ini. Saya juga sekaligus menyampaikan terima kasih sudah diundang untuk berpartisipasi dalam bakti sosial donor darah,” ungkap lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1989 itu.

Baca Juga:  POM TNI dan Propam Polri Akan Dilibatkan Dalam Pemberantasan Judi Online

Selain Cabup Jayapura dokter John Manangsang Wally, hadir juga Tokoh Papua Tengah, Isaias Douw, S.Sos, yang merupakan mantan Bupati Nabire 2 Periode, tahun 2010-2015 dan 2016-2021. Isaias Douw berencana maju sebagai Calon Gubernur Provinsi Papua Tengah melalui Partai Golkar.

Acara donor darah yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan cek kesehatan gratis, pasar murah, sosialisasi jaminan sosial, dan malam budaya ini akan berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 24 hingga 25 Mei 2024. Di antara peserta dan pengunjung, terlihat juga para Aktivis 98, yang datang dengan semangat baru ingin mewujudkan tatanan kebangsaan Indonesia yang lebih baik dan maju.

Untuk diketahui bersama, dokter John Manangsang Wally merupakan salah satu tokoh masyarakat Papua, khususnya Jayapura, yang mendapat dukungan luas dari masyarakat untuk maju menjadi Calon Bupati Jayapura pada Pilkada November 2024 mendatang. Sebagai Anak Suku Wally, Yohannis Manangsang yang mendapat julukan Dokter Orang Papua itu bercita-cita untuk mewujudkan Jayapura Emas 2023.

Baca Juga:  Bagaimana Strategi Angkatan Laut Cina Mengungkap Kebohongan Sinofobia Amerika Selama Beberapa Dekade

“Saya berharap kita bisa mensinergikan tiga komponen utama dalam sebuah bangsa, yakni masyaakat adat, tokoh agama, dan pemerintah, dalam membangun kesejahteraan bersama dan merawat nilai-nilai budaya dalam mewujudkan tatanan kebangsaan yang harmonis demi mewujudkan Jayapura Emas 2030,” beber mantan Direktur RSUD Abepura, Sentani, itu penuh semangat.

Menilik track record lulusan pasca sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar itu, masyarakat kabupaten Jayapura patut mempertimbangkan dokter Yohannis Manangsang untuk diberi kepercayaan sebagai pemimpin Kabupaten Jayapura mendatang. Selain memahami benar tentang masalah kesehatan yang menjadi salah satu kebutuhan amat penting bagi masyarakat, lelaki yang menamatkan seluruh pendidikan dasarnya di Sentani ini juga mempunyai pengalaman panjang dalam memfasilitasi dan memediasi kelompok-kelompok masyarakat yang menghadapi konflik dan masalah sosial lainnya.

Di bidang politik, dokter yang satu ini tidak perlu diragukan. John Manangsang Wally pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Provinsi Papua periode 2004-2009. Dia juga didapuk sebagai pemangku adat (Abhu Afaa) di Kampung Babrongko, Sentani, sejak 2001 hingga sekarang. Selain itu, pemilik zodiak Capricorn ini juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan, keagamaan, dan seni-budaya. (SEM/Red)

Related Posts

1 of 24