NUSANTARANEWS.CO – Pemerintahan Jokowi Gagal Mengorganisir Mudik 2016. Direktur for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menilai bahwa Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) gagal dalam mengorganisasi arus mudik 2016.
Uchok mengungkapkan, setelah melihat, memantau dan memperhatikan sejumlah pemberitaan, keluhan dan informasi langsung dari para pemudik khususnya yang menuju tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dapat disimpulkan Pemerintahan Jokowi gagal total dalam manajemen mudik tahun 2016 ini.
“Sudah semestinya pejabat yang bertanggungjawab dalam mudik 2016 ini mundur dari jabatannya karena terbukti secara nyata gagal total dalam mengorganisasi pemudik tahun 2016,” ungkap Uchok seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Nusantaranews, Jakarta, Sabtu (9/7/2016).
Menurut Uchok, berpuluh-puluh jam rakyat mulai dari bayi, orang lanjut usia (lansia) dan masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman terjebak di kemacetan yang tak jelas kapan berakhir dan Negara sama sekali tidak hadir di tengah kemacetan berpuluh-puluh jam tersebut.
“Janji Jokowi di bawah kepemimpinannya Negara akan hadir dalam persoalan rakyat terbukti hanyalah pepesan kosong atau cerita kosong banget,” katanya.
Di samping itu, Uchok menambahkan, kerugian para pemudik tak terhitung lagi. Mulai pemborosan Bahan Bakar Minyak (BBM), yang bila diasumsikan mobil saja sebanyak 2.4 juta bisa menghabiskan alokasi anggaran untuk beli bensin sebesar Rp1,3 triliun per hari dan juga uang transportasi yang membengkak hingga kesehatan para pemudik yang terganggu semestinya menggugah pemerintah untuk hadir.
“Namun harapan itu sia-sia. Rakyat seperti tak punya pemerintah. Ini benar-benar pemerintahan Auto Pilot,” ujarnya. (Deni)