Berita UtamaEkonomiLintas NusaPolitikTerbaru

Pemerintah Nekat Naikkan Harga BBM, William Wandik: Banyak Anggaran Digunakan Untuk Proyek Pencitraan

Pemerintah nekat naikkan harga BBM, William Wandik: Banyak anggaran digunakan untuk proyek pencitraan.
Pemerintah nekat naikkan harga BBM, William Wandik: Banyak anggaran digunakan untuk proyek pencitraan.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Partai Demokrat benar-benar menunjukkan diri sebagai partai oposisi di pemerintahan Presiden Jokowi sekarang ini. Partai yang dilahirkan oleh SBY ini secara terang-terangan menolak akan keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM.

Anggota DPR RI dari fraksi Demokrat William Wandik mengatakan Partai Demokrat tidak melihat upaya pemerintah berhemat sebelum meminta rakyat untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM yang akan berimplikasi terhadap kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok.

“Tidak ada upaya penghematan yang dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan. Para pejabat dan aparat pemerintah memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat. Tidak terlihat tanda-tanda upaya untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (6/9).

William Wandik mengatakan melihat potensi kenaikan inflasi tahun ini yang bakal melebihi ambang batas pemerintah dan Bank Indonesia (BI), yakni 4%. Kenaikan inflasi ini menjadi fokus besar pemerintah karena dikhawatirkan akan mengikis daya beli.

Baca Juga:  Kepala DKPP Sumenep Ajak Anak Muda Bertani: Pertanian Bukan Hanya Tradisi, Tapi Peluang Bisnis Modern

“kenaikan harga barang tentunya akan semakin menekan rakyat kecil,” lanjutnya.

Kekhawatiran inflasi, lanjut William Wandik, dalam negeri bakal setinggi dan separah di negara maju tak bisa dipungkiri. Mengungkap efek ‘kejutan’ dari kenaikan harga BBM tersebut.

Ketum GAMKI tersebut menilai keputusan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi dilakukan pada waktu yang tidak tepat, terutama jenis Pertalite. “Masyarakat jelas belum siap menghadapi kenaikan harga Pertalite menjadi 10.000 per liter. Dampaknya Indonesia bisa terancam stagflasi,” ujarnya.

Stagflasi, sambungnya adalah kenaikan laju inflasi yang signifikan tidak dibarengi dengan kesempatan kerja. Dia menambahkan BBM bukan sekedar harga energi dan spesifik biaya transportasi kendaraan pribadi yang naik, tapi juga ke hampir semua sektor terdampak. “Dan tentunya rakyat Indonesia akan semakin sengsara akibat keputusan pemerintah tersebut,” tandasnya.

Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), termasuk Pertalite, Solar Subsidi, dan Pertamax, Sabtu (3/9).

Kenaikan harga BBM ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Baca Juga:  Hotipah Keluarga Miskin Desa Guluk-guluk Tak Pernah Mendapatkan Bantuan dari Pemerintah

Kenaikan harga BBM ini dilakukan bukan tanpa alasan. Terdapat sejumlah pertimbangan yang telah dilakukan untuk mengambil keputusan ini. (setya)

Related Posts

1 of 46