Berita UtamaLintas NusaTerbaru

PDIP Jatim Tempuh Jalur Hukum, Baliho Puan Maharani Jadi Korban Vandalisme

PDIP Jatim Tempuh Jalur Hukum, Baliho Puan Maharani Jadi Korban Vandalisme
PDIP Jatim tempuh jalur hukum, baliho Puan Maharani jadi korban vandalisme/Foto: Ketua DPD PDI Perjuangan Kusnadi.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur menyesalkan terjadinya aksi tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab yang menyasar sejumlah baliho Ketua DPR-RI yang juga ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

Dari data yang dikumpulkan DPD PDI Perjuangan Jatim, aksi itu berlangsung di sejumlah daerah di Jawa Timur, di antaranya Blitar dan Surabaya.  Baliho-baliho Puan Maharani yang dicoret-coret dengan cat, di antaranya yang mengampanyekan pemakaian masker, taat protokol kesehatan, kampanye vaksinasi, dan menjaga imun tubuh.

Ketua DPD PDI Perjuangan Kusnadi menyesalkan munculnya aksi pengerusakan terhadap baliho Puan Maharani. Apalagi baliho tersebut mengajak masyarakat optimis hadapi pandemi.

“Kami sangat menyesalkan aksi vandalisme terhadap baliho-baliho mbak Puan. Apalagi baliho-baliho itu berisi pesan positif kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mengajak vaksinasi, di tengah pandemi,” ujar Kusnadi, dalam keterangan kepada wartawan, Senin (25/7).

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Menurut Kusnadi, PDI Perjuangan Jatim menduga ada pihak yang tidak senang dengan berbagai kerja-kerja kerakyatan partai ini dalam mengajak masyarakat optimistis menghadapi pandemi.

“Karena mereka tidak berani menyerang aksi bagi sembako, operasional ambulans gratis, fasilitasi vaksinasi, dan sebagainya, akhirnya mereka menyasar baliho kader partai yang mengampanyekan protokol kesehatan dan mengajak vaksinasi,” ungkapnya.

Atas kejadian ini kata Kusnadi, pihaknya menginstruksikan kader-kader untuk tidak terpancing emosi dan diminta untuk tetap  menempuh langkah-langkah hukum. Yakni, melaporkan ke kantor-kantor kepolisian bila menemukan kasus ini terjadi di daerah mereka. Mengingat pemasangan baleho Puan Maharani merata ada di Kota Kabupaten di Jatim.

“Kami dididik untuk taat hukum. Tidak bertindak anarkis untuk mereaksi aksi-aksi vandalisme. Kami mempercayakan penuh kepada aparatur kepolisian untuk menangani kasus-kasus yang dilaporkan,” ujar Kusnadi.

Dijelaskan Kusnadi, PDI Perjuangan telah berpengalaman menghadapi tekanan dan fitnah dari luar.

“Kita seluruh kader PDI Perjuangan selalu dilandasi sikap kesabaran, keyakinan, dan prinsip taat hukum. Tekanan dari luar justru membuat PDI Perjuangan semakin solid, di bawah komando Ibu Megawati Soekarnoputri,” jelasnya.

Baca Juga:  Mendesak Sekali, Siadi: Malang Raya Butuh Trans Jatim

Sementara itu sembari tetap.kenempuh jalur hukum terhadap kasus valdalisme baleho Puan Maharani, pihaknya selaku kader PDI Perjuangan kata pria yang juga ketua DPRD Jatim ini, telah diinstruksikan DPP sampai kekuatan akar rumput untuk aktif bekerja di tengah-tengah rakyat. Membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat.

“Komitmen kebangsaan dan kerakyatan dari PDI Perjuangan telah dirasakan langsung oleh rakyat. Kader-kader kami terus bekerja keras, di tengah pandemi Covid-19. Bahkan diantara mereka tidak sedikit yang terpapar Covid-19,” kata Kusnadi.

Kerja-kerja sosial dan gotong royong dari para kader banteng itu lanjutnya, diantaranya membagi masker kepada masyarakat, membagi sembako, melakukan penyemprotan disinfektan, dan melakukan pendampingan terhadap keluarga yang terpapar Covid-19.

“Demikian pula yang di lakukan mbak Puan Maharani di Jatim. Sebagai kader PDI Perjuangan dan Ketua DPR-RI, beliau aktif turun ke lapangan. Salah satunya ke Surabaya, beberapa waktu lalu, dan membantu berbagai kesulitan. Secara rutin beliau juga memantau kinerja para kader dalam membantu masyarakat selama pandemi,” pungkasnya. (Setya)

Related Posts

1 of 3,049