Rubrika

PBNU: Para Elite Politik Seharusnya Mengedepankan Persatuan

prinsip khaira ummah, khaira ummah, umat islam, umat terbaik, masdar farid, kiasi masdar, rais syuriyah pbnu, agama samawi, umat terbaik, moderasi islam
Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi dalam seminar bertajuk Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Islam, di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/11). (Foto: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Masdar Farid Mas’udi menegaskan, para elite politik seharusnya mengedepankan persatuan. Dia juga menegaskan bahwa rasa kebinnekaan tidak boleh lekang atas dasar kepentingan elektoral semata dan sementara.

Indonesia, kata dia, adalah negara paling multikuktural sehingga hal tersebut adalah sebuah keniscayaan. Dimana kebinekaan senyatanya adalah milik semua warga negara Indonesia yang harus dijaga.

“Para elite politik seharusnya mengedepankan persatuan dan kesatuan demi kekayaan keberagaman yang ada di Indonesia,” kata Masdar melalui keterangan resmi, Selasa (15/1/2019).

Tak hanya itu, Masdar pun menyampaikan betapa berbahayanya tindakan pelaku hoaks dan ujaran kebencian yang telah mencabik-cabik keutuhan bangsa.

“Warga negara Indonesia juga harus lebih bijak dalam membaca konten-konten negatif yang saat ini semakin mudah didapatkan di media sosial,” kata Masdar.

Semetnara itu, Tenaga Ahli Bawaslu RI, Sulastio menyampaikan, akhir-akhir ini informasi bohong atau hoaks sering muncul di tengah masyarakat. Hoaks berdampak buruk terhadap kualitas pesta demokrasi yang akan kita hadapi.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Serahkan Bantuan Bagi Imam, Marbot, Guru Ngaji, dan Rumah Ibadah

Menurut Sulastio, saat ini hoaks, fitnah dan ujaran kebencian semakin marak di ruang-ruang publik. Kondisi ini yang membuat kecurigaan dan perpecahan di tengah masyarakat.

“Namun Bawaslu selalu memantau aktivitas media sosial terkait konten atau berita yang berbau hoaks dan melanggar UU Kepemiluan yakni bermuatan SARA, radikal, dan Hoaks,” ujar Sulastio.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,162