Berita UtamaMancanegaraOpiniTerbaru

Pasukan Kiev Serang Warga Sipil di Donbass Gunakan Artileri Jarak Jauh Barat

Pasukan Kiev serang warga sipil di Donbass gunakan artileri jarak jauh Barat
Pasukan Kiev serang warga sipil di Donbass gunakan artileri jarak jauh Barat/Tentara Ukraina dengan howitzer M777 AS/Foto: Reuters

NUSANTARANEWS.CO – Pada 6 Juni, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir pasukan Ukraina telah menggunakan senjata artileri jarak jauh kiriman Barat untuk menyerang sasaran sipil di Donbass.

Nebenzia mengatakan bahwa senjata-senjata artileri jarak jauh tersebut telah digunakan pasukan Kiev untuk menembaki sasaran sipil di daerah Donbass yang kehidupannya sudah mulai normal setelah pasukan Rusia meraih kemenangan di medan pertempuran.

Namun kiriman senjata artileri jarak jauh barat baru-baru ini, kembali meneror kehidupan yang sudah mulai normal di Donbass. Betapa tidak bila artileri jarak jauh tersebut digunakan untuk menyerang target sipil dan fasilitas umum seperti gedung sekolah yang mengakibatkan seorang anak dan sejumlah pekerja tewas.

Perkembangan mutakhir ini tentu menuntut militer Rusia mengambil tindakan yang lebih drastis untuk menghentikan aksi brutal pasukan Ukraina yang menyerang sasaran sipil di Donbass. Apalagi Inggris dilaporkan akan segera mengirimkan sistem roket jarak jauh M270 kepada paukan Ukraina.

Baca Juga:  Dewan Kehormatan yang Nir Kehormatan

Melihat aksi pasukan Ukraina yang selalu menyerang target sipil dan fasilitas umum serta memakan korban tak bersalah, termasuk anak-anak – tampaknya artileri jarak jauh tersebut bukan digunakan untuk berperang tapi hanya digunakan untuk membantai rakyat Donbass.

Bagaimanapun senjata-senjata kiriman barat ini tidak akan mampu membalikkan situasi dan mencegah kemenangan pasukan Rusia. Bila situasi menuntut, militer Rusia dapat meluncurkan rudal balistik Yars yang memang sudah disiapkan tinggal menunggu komando saja. Bahkan lebih jauh lagi, Presidan Vladimir Putin pun telah mensiagakan unit nuklirnya untuk menghadapi perang skala penuh dan luas dengan AS-NATO. (Agus Setiawan)

Related Posts

No Content Available