NUSANTARANEWS.CO – Pasukan Amerika Serikat dan Korea Selatan mengumumkan akan mengadakan simulasi evakuasi akhir Oktober menyusul meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara. Mungkinkah November meletus perang di semenanjung Korea?
Dilansir Express, Jumat (13/10/2017) AS dan Korea Selatan menggelar latihan evakuasi yang dikenal sebagai Courageous Channel, yang akan diselenggarakan dari tanggal 23-27 Oktober, secara efektif merupakan latihan untuk memastikan semua warga tahu bagaimana melarikan diri jika terjadi serangan nuklir dari Korea Utara.
Keluarga militer, anak-anak dan orang tua akan diminta mengumpulkan paket darurat dan melewati titik di pangkalan AS. Pusat komando memastikan dokumen evakuasi diperbaharui dan disebarkan kepada setiap orang mengenai prosedur evakuasi.
Selain itu, anggota keluarga diperintahkan untuk menyerahkan surat kuasa tentang harta benda mereka yang dianggap paling berharga untuk diizinkan dibawa bersama melarikan dan menyelamatkan diri.
Pihak militer juga telah memilih sejumlah kelompok yang akan dikirim ke Jepang, yang kemungkinan akan menjadi pemberhentian pertama jika terjadi keadaan darurat.
Latihan ini merupakan peringatan nyata akan potensi bahaya yang ditebar Korea Utara, terutama warga Korea Selatan karena kedua negara secara teknis masih berperang.
Hanya saja, pihak militer menegaskan bahwa latihan evakuasi ini tidak terkait dengan kejadian terkini dari perkembangan krisis di semananjung Korea. “Kami saat ini tidak merencanakan penyesuaian atau perubahan besar dalam skala pelatihan. Latihan seperti ini yang disebut Courageous Channel hanyalah untuk mempertajam kemampuan kita untuk tetap siap siaga,” kata juru bicara Angkatan Darat AS Kolonel Chad Carroll.
Sekitar 28.500 anggota layanan AS ditempatkan di Korea Selatan, bersama keluarga mereka, dan puluhan ribu kontraktor sipil dan pegawai Departemen Pertahanan lainnya juga tinggal di semenanjung tersebut.
Selain itu juga, latihan evakuasi ini dipandang perlu karena Korea Utara dinilai akan menerjunkan militer mereka secara tiba-tiba di Korea Selatan tanpa peringatan serta melakukan serangan siluman dari langit. (ed)
(Editor: Redaksi/NusantarNews)
