Hankam

Pada 2019 Mendatang, Satelit Komunikasi Militer TNI Siap Diluncurkan

NUSANTARANEWS.CO – Pada 2019 Mendatang, Satelit Komunikasi Militer TNI Siap Diluncurkan. Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI telah mengajukan anggran ke DPR Komisi I guna membeli satelit komunikasi militer dari Airbus Defence and Space senilai USD849,3 juta serta telah disetujui oleh parlemen. Dengan demikian, semua komunikasi TNI akana dilakukan menggunakan satelit militer.

Dilansir IHS Janes, Senin lalu (27/6), DPR telah menyetujui pengadaan satelit komunikasi militer Indonesia yang akan berperasi pada frekuensi L-Band dan diluncurkan pada 2019 mendatang. Adapun spesifikasi dan karakteristik satelit militer Indonesia itu dikembangkan menyesuaikan dengan keperluan operator dan institusi Indonesia.

Indonesia has approved plans by the military to acquire a communications satellite that will be launched in 2019. Acquisition is expected to spur the usage of satellite-based communication systems across the Indonesian Armed Forces,” demikian tulis IHS Janes.

Lebih lanjut, HIS Janes menuliskan ketika nanti setelah diluncurkan satelit komunikasi militer Indonesia akan dialokasikan pada koordinat 123 Bujur Timur sebagaimana jatah penempatan satelit bagi Indonesia oleh Uni Telekomunikasi Internasional. Diketahui, sebelumnya koordinat itu ditempati satelit Garuda-1 yang dimiliki Asia Cellular Sattellite. Satelit Garuda-1 sendiri digeser karena ada ketidakberesan sistem.

Baca Juga:  LANAL Nunukan Berhasil Lepaskan Jaring Yang Melilit KM Kandhega Nusantara 6

Upon launch, the satellite is expected to occupy the orbital slot of 123 degrees east longitude. The orbital slot, which has been allocated to Indonesia by the International Telecommunications Union, was previously occupied by the Garuda-1 satellite belonging to Asia Cellular Satellite. However, it has since been taken out of orbit due to various malfunctions,” lapor IHS Janes lanjut.

Adapun pembiayaan satelit militer Indonesia itu akan berlangsung dalam skema tahun jamak selama lima tahun. “The satellite’s acquisition costs are expected to be disbursed by the Indonesian government over a five-year period leading up to 2019,” demikian laporan IHS Janes. (Sego/Red)

Related Posts

1 of 3,050