NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Dewan Jatim tagih Pemprov Jatim untuk merealisasikan pembangunan pengolahan pabrik limbah B3 di Jatim. Pihak legislatif berharap Pemprov tidak berdalih karena sibuk urus penanganan Covid-19 sehingga mengabaikan realisasi pembangunan pengolahan tersebut.
“Kami merasa kecewa dengan gubernur Khofifah yang tak kunjung merealisasi pembangunan pabrik pengolahan limbah di Jatim. Keberadaannya sangat urgen sekali,” ungkap wakil ketua Komisi D DPRD Jatim Edy Paripurna saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (20/7).
Politisi asal PDIP ini mengatakan rencana pembangunan pabrik tersebut sudah lama untuk segera direalisasikan.”Program pembangunan pabrik pengolahan limbah ini merupakan program sejak tahun 2016. Jatim sangat butuh ini pabrik dimana saat ini di Jatim merupakan wilayah industry terbesar ke 2 se Indonesia. Padahal anggaran sudah kami siapkan Rp 50 M sebelum adanya Covid-19,” jelas mantan Wabup Pasuruan ini.
Diungkapkan oleh Eddy Paripurna, pada saat periode kepemimpinan gubernur Soekarwo sudah ditunjuk dari pelaksana proyek PT JGU (Jatim Grha Utama) agar segera melakukan proses realisasi pembangunan pabrik pengolahan tersebut.
“Tapi di era kepemimpinan Gubernur Khofifah, proyek ini tidak jalan. Ini ada apa dan maksudnya apa gubernur tak kunjung realisasi pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 ini,” jelasnya.
Diungkapkan oleh Eddy Paripurna, saat ini keberadaan limbah cair di Jatim meningkat sehingga keberadaan pabrik tersebut sangat mendesak diperlukan.
“Terlebih lagi pabrik ini jika berdiri akan menambah pendapatan bagi APBD Jatim sendiri,” jelasnya. (Setya)
