NUSANTARANEWS.CO – Operator kapal tanker Jepang yang diserang di dekat Selat Hormuz pada Jumat melaporkan bahwa kapal itu dihantam oleh proyektil yang menembus badan kapal, bukan oleh torpedo, kata Yutaka Katada, presiden operator kapal yang berbasis di Tokyo, dalam sebuah konferensi pers.
Katada mengatakan kapal tanker terkena serangan di atas lambung kapal, jadi kecil kemungkinan bila terkena sebuah ranjau ataupun torpedo, tegasnya.
Katada mengutip awak kapal sebagaimana dikatakan bahwa mereka melihat benda terbang ke arah kapal dan sesuatu itu menembus lambung kapal. Awak kapal Kokuka Courageous diserang dua kali dalam rute pengiriman pada hari Kamis.
Menurut pengakuan awak kapal, mereka “menyaksikan benda terbang” pada saat serangan kedua, kata Katada.
Kapal Kokuka Courageous membawa 25.000 ton metanol dari Arab Saudi ke Singapura ketika diserang di Teluk Oman, dekat pelabuhan Fujairah di Uni Emirat Arab, menurut perusahaan itu.
Semetnara berita ini diturunkan, seluruh awak kapal berkewarganegaraan Filipina yang berhasil menyelematkan diri dalam rakit penyelamat telah diselamatkan oleh kapal Angkatan Laut AS, namun ke 21 awak kapal itu telah kembali ke kapal dan memulihkan sistem tenaga cadangan. Salah serang awak kapal terluka ringan, tetapi membaik, tambah Katada.
Kapal tanker itu, saat ini sedang ditarik ke Khor Fakkan di bagian timur UEA. Kapal tidak menghadapi bahaya tenggelam, kehilangan muatan, atau bahan bakar, menurut perusahaan.
Katada mengatakan perusahaan akan “terus mengoperasikan” kapalnya di sekitar Teluk Persia “kecuali rute lautnya diblokir.”
Teheran mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah mengirim para ahli ke satu kapal tanker minyak yang telah mereka selamatkan awaknya dari kebakaran akibat serangan untuk melihat apakah mereka sekarang dapat kembali ke kapal.
“Telah terjadi kebakaran pada kedua kapal tanker … Kami mengirimkan para ahli untuk mengevaluasi apakah awak kapal yang diselamatkan oleh Iran dapat kembali ke kapal tanker,” kata Allahmorad Afifipour, kepala pelabuhan di provinsi pesisir Iran Hormozgan, mengatakan kepada kantor berita Tasnim .
Sementara itu, militer Amerika Serikat (AS) menklaim mereka melihat bom yang tidak meledak dilepas dari kapal tanker tersebut oleh kapal Angkatan Laut Iran. (Banyu)