Khazanah

Soal Puisi Kontroversial Sukmawati, Gus Sholah Sebut “Adzan” yang Jadi Masalah

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng, KH Sholahuddin Wachid menanggapi kontroversi puisi “Ibu Indonesia” karya Sukmawati Soekarnoputri. Menurut kiai yang akrab disapa Gus Sholah ini, Sukmawati sendiri tidak pahan dengan puisi karyanya sendiri dan ia bacakan sendiri pula.

Hal tersebut dikemukakan Gus Sholah saat menghadiri Haul KH Abdul Wahab Turcham ke-23 dan temu alumni Yayasan Siti Khadijah Surabaya, Sabtu (7/4/2018). “Pendapat orang beda-beda. Termasuk puisi yang disampaikan Sukmawati berjudul ‘Ibu Indonesia’ dan Puisi Irene yang berjudul ‘Ibu Muslimah’,” kata Gus Sholah.

Gus Sholah memandang, Adik kandung Megawati itu tidak seutuhnya memahami apa yang ia tulis dan ia baca tersebut. Bahkan bisa jadi lebih penting ibu Indonesia ketimbang Adzan.

“Itu haknya dia. Tapi ketika dia baca, didengar oleh orang banyak, hingga orang tersinggung, juga sama. Puisi itu kan sudah lama ada dibuku dan tidak dibaca. Ketika dibaca dalam sebuah acara, justru menimbulkan masalah,” jelas Gus Sholah.

Baca Juga:  Sultanah Safiatuddin Syah Berdaulat Zilullahi Fil Alam Pelindung Situs Sejarah Kesultanan Aceh

Puisi yang dibacakan saat acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre, Rabu, (28/3) lalu, kata Gus Sholah, dapat diartikan sebagai orang Indonesia yang beragama Islam. Sedangkan Ibu Muslimah bisa diartikan orang Islam yang berbangsa dan bernegara. “Pendapat orang beda-beda. Biarkan saja. Tapi kalau ada yang menuntut, saya juga enggak punya hak (menghalangi),” katanya.

“Mungkin kalau masalah cadar enggak begitu masalah. Karena di Indonesia tidak seluruhnya (sedikit) menggunakan cadar. Tapi kalau adzan. Itu yang jadi masalah,” imbuhnya.

Gus Sholah menegaskan bahwa, adzan sangat penting bagi seorang muslim. Salah satu contoh, ketika kita lahir maka di adzani, ketika kita meninggal juga di adzani, bahkan suara adzan itu juga sangat ditunggu warga muslim untuk berdoa. Mengingat waktu yang paling mustajab (cepat diterima) adalah saat selesainya Adzan.

“Adzan itu penting sekali bagi Islam. Mungkin ada orang yang adzan memang kebetulan suaranya enggak bagus, tapi sangat berbeda dengan isi adzan. Itu luar biasa sekali,” tegas Gus Sholah.

Baca Juga:  Sultanah Safiatuddin Syah Berdaulat Zilullahi Fil Alam Pelindung Situs Sejarah Kesultanan Aceh

Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,051