NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengurus infrastruktur jalan dan jembatan nasional dapat dilihat di dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2015-2019. RPJMN ini memuat rencana pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan yang akan dikerjakan pemerintahan Jokowi-JK.
Adapun isi dari RPJM 2015-2019 ini antara lain; tentang pembangunan jalan tol Trans-Sumatera, Trans- Jawa, jalan tol Samarinda-Balikpapan (Kaltim) dan jalan tol Manado-Bitung (Sulut).
Mengevaluasi hal tersebut, Direktur Network for South East Asian Studies (NSEAS) Muchtar Effendi Harahap menilai terhitung sudah tiga tahun lebih Jokowi memimpin, namun rencana tersebut kata Muchtar masih belum terealisir. Dirinya mengaku pesimis bisa rampung proyek tersebut.
Sementara poin kedua dari isi RPJM Jokowi adalah mengenai pembangunan jalan High Grade Highway Sumatera. Dalam hal ini Muchtar melihatnya hanya masih tahap rencana (pra konstruksi).
“Sekalipun sudah pada tahap konstruksi, tetapi belum ada yang masuk ke tahap operasional,” ungkap Muchtar dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (1/3/2018).
Begitupun dengan pembangunan jalan tol di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dirinya menjelaskan untuk kasus Sumatera, masih tahap pra konstruksi, sementara ada jalan tol sudah beroperasi pada tol Medan-Binjai, tetapi kata dia hasil kerja era SBY, bukan Jokowi.
Selanjutnya adalah pembangunan jalan lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang, Jalan Susumuk-Bintuni, dan jalan lingkar lainnya. Muchtar melihat belum terealisir.
Pewarta: Almeiji
Editor: Romandhon