NUSANTARANEWS.CO – Demam warkop saat ini sedang menjangkit siapa saja dari berbagai kalangan. Tua, muda, laki-laki maupun perempuan tengah memadati bioskop untuk menyaksikan ‘Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1’ yang ditayangkan serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis, 8 September 2016 lalu.
Ide cerita yang sama namun dengan warna dan nuansa berbeda, sedikit lebih modern dan para tokoh baru tapi tetap tidak mengurangi esensi originalitas Warkop DKI. Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, dan Tora Sudiro berhasil membangkitkan kembali ingatan kita pada Warkop DKI. Aksi panggung mereka di depan kamera yang membawakan peran Dono, Kasino, dan Indro itu terbukti mampu menebus kerinduan kita terhadap Warkop DKI, yang namanya kian mencuat sejak tahun 80-an hingga 90-an, bahkan sampai sekarang.
Sejak penayangan pertama pada Kamis, 8 September 2016 tercatat film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 ini ditonton sebanyak 270.000 penonton, sementara hari kedua mencapai 400.000 penonton, dan pada hari ketiga telah memperoleh 1.000.000 penonton. Hal ini membuat film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 memecahkan rekor dalam kategori jumlah penonton terbanyak untuk penayangan perdana.
Alur cerita dalam film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 ini merupakan gabungan dari beberapa film Warkop DKI terdahulu. Film yang menjadi inspirasi utama yakni IQ JONGKOK (1981), SETAN KREDIT (1981) dan CHIPS (1982).
Selain menampilkan lawakan cerdas dan pedas, yang notabene adalah ciri khas dari Warkop DKI, film ini juga membawa kita untuk memutar kembali memori kita terhadap film-film warkop DKI yang dahulu. Ada beberapa kesamaan peristiwa namun dengan sedikit pembaruan, seperti Nyanyian Kode yang didendangkan Kasino (Vino G. Bastian) ketika berada di bandara mencari tas Dono yang tertukar dan diketahui dibawa oleh perempuan berbaju merah. Peristiwa ini sama seperti yang terjadi pada film Pintar-pintar Bodoh (1980) yang saat itu Dono dan Kasino merupakan detektif yang sedang membuntuti si perempuan berbaju merah di sebuah tempat makan.
Uwe wong bu, aruko
Namidana kodore nariyo
Omoidatsu natsunohi
Yang baju merah jangan sampe lolos
Siawasiwa uwono uweni
Yang baju merah jangan sampe lepas
Lu jangan liat cewek
Ntar buronannye lepas
(Dono : Lagu apaan tuh?)
Ini lagu gue boleh mengarang sendiri
(Dono : Malu-maluin.)
Nyanyian kode, nyanyian kode..
(Dono : Kode buntut?)
Buntut pala lu buntut pala lu..
Siawasiwa uwono uweni
Elu jangan godain cewek aje
(Dono : Jangan ngawur ah!)
Lu bego kagak ngarti
(Dono : Apaan?)
Gue nyanyiin kode
Kode kode tak kode kode
Tak goblok kode tak goblok kode
(Dono : Yang bener dong!)
Tak goblok kode tak goblok kode
De kode kode, elu bego bego bener.
Adegan Kasino yang memaki Dono saat ditugaskan oleh Bos Chips sama seperti makian yang dilontarkan Kasino kepada Dono pada film Dongkrak Antik (1982) “Dasar monyet bau, kadal bintit, muka gepeng, kecoa bunting, babi ngepet, dinosaurus, brontosaurus, kirik,” dan masih banyak lagi yang lain seperti Setan Kredit, Gengsi Dong, dan sebagainya.
Selain menampilkan akting yang menawan di sepanjang film, kita juga akan merasakan kehadiran karakter dan jiwa Almarhum Dono dan Kasino merasuki Abimana Aryasatya dan Vino G. Bastian. Melihat mereka memerankan Dono dan Kasino persis melihat tokoh aslinya.
Empat jempol patut kita acungkan kepada pemeran film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1, terutama Abimana Aryasatya dan Vino G. Bastian yang berhasil memerankan Dono dan Kasino dengan sangat sempurna. Mereka memilih untuk mengubah penampilan dan melangkah jauh melampaui karakter peran yang biasa mereka mainkan pada film-film mereka yang lain. Sementara Tora Sudiro yang memerankan Indro, sudah kita kenal memang sebagai aktor yang kerap memerankan film-film bernuansa komedi. Akting yang dibawakannya pun tak kalah menawan dan tak jauh beda dengan karakter asli dari Indro.
Bukan maksud untuk menggantikan, Warkop DKI Reborn hadir untuk melestarikan grup lawak Warkop DKI yang sudah menjadi legenda dalam dunia komedi di negeri ini. Kami siap menanti untuk menyaksikan part 2 atau part-part selanjutnya. Walau sudah tiada, jiwa Dono dan Kasino tetap hadir dalam tubuh Abimana Aryasatya dan Vino G. Bastian. Semoga legenda tetap melegenda. Sukses selalu Warkop DKI. (Andika)