EkonomiPolitik

New Normal, Dewan Jatim Rencana Rekontruksi Ulang APBD dan RPJMD Jatim 2020

New Normal, Dewan Jatim rencana rekontruksi ulang APBD Jatim 2020.
New Normal, Dewan Jatim rencana rekontruksi ulang APBD Jatim 2020. Wakil Ketua DPRD Jatim Achmad saat ditemui dikantornya, Rabu (27/5).

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – New Normal, Dewan Jatim rencana rekontruksi ulang APBD Jatim 2020. Selain itu, Dewan juga melibatkan Gubernur Jatim untuk merekosntruksi ulang RPJMD Jatim sebagai imbas Covid-19.

Menurut Wakil Ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar, pasti ada detik-detik tertentu sambil menunggu melihat pemerintah pusat untuk menjadi New Normal.

“Sampai saat ini belum ada yang jelas dari New Normal tersebut karena semua pemerintah mulai pusat, Propinsi, kabupaten atau kota hingga tingkat desa masih terkonsentrasi pada Covid-19,” jelas pria yang juga Plt Ketua DPD Demokrat Jatim saat ditemui dikantornya, Rabu (27/5).

Achmad Iskandar mengatakan saat ini dewan Jatim melihat ada kegamangan dari RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang sudah disetujui menjadi Perda untuk mengetahui capaian yang sudah dilakukan oleh Pemprov.

“Tentunya ada pemikiran dari kami di legislatif untuk direkonstruksi kembali dengan penyesuaian suasana yang ada,” jelas pria asal Sumenep ini.

Dibeberkan oleh mantan birokrat ini, alasan dilakukan rekonstruksi tersebut untuk recovery (pemulihan) terhadap ekonomi di Jatim sebagai imbas pandemi Covid-19 yang membutuhkan waktu.

Baca Juga:  Ketum Gernas GNPP Anton Charliyan Ikut Semarakkan Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Stadion GBLA Bandung

“Mau diapakan nanti APBD hingga RPJMD ini tentunya butuh waktu stimulan-stimulan yang diberikan pemerintah untuk meredesain kembali pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Jatim sendiri, kata Achmad Iskandar akan menyesuaikan dengan pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan disektor pemulihan ekonominya.” Jatim itu bagian dari NKRI jadi menunggu dari pusat harus apa yang dilakukan,” sambungnya.

Perlu proses panjang, kata Achmad Iskandar dalam mewujudkan New Normal tersebut. Diakui oleh Achmad Iskandar, dampak Covid-19 berpengaruh langsung dalam tata perekonomian di Jatim. “Semua sektor tak berjalan sama sekali. Mulai perindustrian hingga sektor perikanan semua tak bisa jalan akibat dampak Covid-19 ini,” jelasnya.

Diungkapkan oleh Achmad Iskandar, dirinya sangsi dengan adanya Covid-19, target pemasukan bagi APBD Jatim sebesar Rp 33 Triliun akan tercapai. ”Saya pastikan tidak mungkin tercapai. Oleh sebab itu perlu ada rekontruksi ulang dan di PABD (Perubahan Anggaran Belanja Daerah) menjadi dasar bagaimana melihat perkembangan pembangunan Jatim,” sambungnya.

Baca Juga:  Khofifah Effect, Warga NU dan Muhammadiyah di Jatim Dukung Prabowo-Gibran

Dalam PABD Jatim 2020, kata Achmad Iskandar, ada dua hal yang kontradiktif antara lain target tidak tercapai dengan jumlah uang yang dicapai untuk membiayai pembangunan tidak tercapai dengan selisih Rp 5 hingga 7 Triliun jika kondisi saat ini tidak berubah.

“Sampai sekarang baru ada laporan dari Pemprov ke Dewan Jatim bahwa sudah ada Rp 4 Triliun perubahan. Semuanya nanti akan terlihat di PABD Jatim tahun 2020,” tandasnya. (Three/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,050