NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mimbar Akbar Proklamasi dan Sajak “Kesaksian Akhir Abad” WS Rendra. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, ribuan pengunjuk rasa yang terdiri dari elemen buruh, mahasiswa dan pelajar kembali melanjutkan aksi turun ke jalan. Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK), Fraksi Rakyat Indonesia, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI), dan Aliansi Pelajar Jakarta juga ikut tumpah menggelar Mimbar Akbar Sebuah Sumpah Rakyat di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (28/10).
Mereka menjadikan pertigaan di Jalan Proklamasi sebagai lokasi aksi dengan mementaskan kegiatan seni budaya seperti pentas musik, teater, dan lain sebagainya bentuk protes terhadap pemerintah dan wakil rakyat.
Di masa sebelum reformasi, Si Burung Merak Rendra selalu beraksi dengan pena dan suara lantangnya mengingatkan penguasa negeri yang lupa akan pesan leluhurnya untuk memakmurkan negeri dengan sajak-sajak faktual dan aktualnya yang menggetarkan sukma. Sajak-sajak Rendra selalu hadir di panggung-panggung aksi untuk menjaga api perjuangan agar tetap menyala dan menyala.
Di hari “Sumpah Pemuda” ini, Redaksi mengajak para pecinta negeri, kalangan patriot bangsa, pemuda-pemudi untuk bangkit menggunakan akal sehat demi mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yang dengan jelas tertuang dalam rangkaian kata demi kata yang begitu indah dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar mengapa negara ini didirikan.
Sekaligus mengingatkan bahwa kita punya penyair besar yang terlupakan karena karya-karyanya yang lugas dan mencerdaskan selalu mengguncang penguasa negeri. Rendra selalu lantang menyuarakan suara rakyat, membela kebenaran dan memperjuangkan keadilan tanpa kompromi, meski harus masuk jeruji karena menentang sistem pemerintahan yang tak peduli dengan kepentingan rakyatnya. Berikut salah satu sajak fenomenalnya: