NUSANTARANEWS.CO – Wakil Sekjend PBNU Abdul Mun’im DZ menegaskan PKI tidak boleh muncul lagi di Indonesia. Menurutnya, PKI masih ada sampai sekarang meskipun secara kuantitas masih relatif minor.
Mun’im membantah kalangan yang latah menyebutkan PKI sudah tidak eksis di Indonesia pasca dipukul mundur beberapa tahun silam. Pendapat yang mengatakan PKI telah mati tidak dibenarkan Mu’im.
“PKI tidak boleh muncul lagi. perlu diketahui oleh publik bahwa PKI masih tetap ada sampai sekarang sekalipun kecil secara kuantitasnya. Tapi kita harus waspada dan tidak boleh mengabaikannya. PKI akan tetap berbahaya, walaupun organisasi sudah dilarang pemerintah sesuai dengan TAP MPR tapi masih harus tetap kita perhatikan dengan serius tahun 65 itu yang paling krusial pemberontakan dilakukan untuk yang kesekian kalinya,” ujar Mun’im saat dihubungi di Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Lebih lanjut, Mun’im menjelaskan posisi dan peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menumpaskan gerakan PKI. NU, kata dia tak mudah melawan PKI karena anggota organisasi terlarang tersebut tersebar di sejumlah posisi strategis di pemerintahan.
“NU tidak dimanfaatkan oleh tentara. Tentara muncul belakangan ketika penumpasan dilakukan oleh NU dan Banser Karena tentara menunggu intruksi dulu baru bergerak. Dan jangan salah, dulu 1/3 dari tentara itu PKI. dan NU juga vis a vis dengan tentara yang PKI. Banyak dulu anggota TNI yang menjadi dewan konstituante, mayoritas TNI yang PKI itu kodim-kodim ya walaupun tidak semua tapi tentara juga ada yang PKI. Dan ini sebenarnya hanya permainan politik saja kok,” jelasnya. (Ucok)