Berita Utama
Merger Yahoo Japan dan LINE Menjadi Raksasa Teknologi di Jepang
Published
1 month agoon
Merger Yahoo Japan dan LINE menjadi raksasa teknologi di Jepang/Dari kiri, Presiden Z Holdings Kentaro Kawabe dan Presiden Line Takeshi Idezawa berjabat tanga/Foto: asia.nikkei.com
NUSANTARANEWS.CO, Tokyo – Merger Yahoo Japan dan LINE menjadi raksasa teknologi di Jepang. SoftBank Group Z Holdings pada hari Senin mengumumkan akan menginvestasikan US$ 4,7 miliar dan mempekerjakan 5.000 insinyur AI selama lima tahun setelah menyelesaikan merger dengan aplikasi perpesanan populer Line.
Dalam konferensi pers, Presiden Direktur Yahoo Japan Kawabe Kentaro dan CEO LINE Idezawa Takeshi mengumumkan strategi bisnis mendatang dengan meluncurkan layanan baru dan menciptakan sinergitas layanan pembayaran digital yang ada saat ini, serta menargetkan untuk mengintegrasikan Line Pay ke dalam PayPay pada April tahun depan bagi para pengguna di Jepang.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, ini akan menjadikannya salah satu layanan pembayaran ponsel pintar terbesar di Jepang dengan lebih dari 70 juta pengguna. Dengan penggabungan ini maka diprediksi dapat menghasilkan pendapatan 2 triliun yen dan 225 miliar yen laba operasional pada tahun fiskal 2023.
Bukan itu saja, serger Yahoo Japan dan LINE menjadi ancaman bagi raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) seperti Google, Amazon, dan Facebook di Jepang,termasuk bagi raksasa e-commerce lokal Rakuten. Dilaporkan bahwa Yahoo Japan dan penyedia aplikasi pengiriman pesan, LINE, resmi melakukan merger membentuk raksasa teknologi baru yang menangani beragam layanan daring, termasuk pencarian, jejaring sosial, belanja, serta keuangan.
Di bawah struktur baru, unit SoftBank Corp dan Naver Korea Selatan masing-masing memiliki 50% dari Line – sekarang berganti nama menjadi A Holdings – yang pada gilirannya memiliki 65,3% dari Z Holdings. Z Holdings akan tetap terdaftar di Bursa Efek Tokyo dan akan memiliki Line dan Yahoo Jepang, yang menjalankan situs berita populer di Jepang dengan kapitalisasi pasar US$ 47,8 miliar.
Sebuah “komite produk” baru yang dipimpin oleh Jung-Ho Shin, pencipta Line, akan bertemu setiap minggu untuk membahas integrasi layanan. Tiga eksekutif Line bergabung dengan dewan direksi Z Holdings.
Penggabungan ini juga akan memberi Z Holdings kesempatan untuk memasuki tiga pasar Asia luar negeri di mana Line tetap populer: Taiwan, Thailand dan Indonesia. Karena perjanjian lisensi, Z Holdings hanya dapat menggunakan merek Yahoo di Jepang, secara umum. (AS)
You may like
Terbaru
Telkom Optimis Dukung Kedaulatan Digital Indonesia
NUSANTARANEWS.CO – Telkom optimis dukung kedaulatan digital Indonesia. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dalam penyelenggaraan Hannover Messe 2021 menjadi...
Babinsa Bersama Masyarakat Melaksanakan Penanaman Bawang Merah
NUSANTARANEWS.CO, Aceh Besar – Babinsa bersama masyarakat melaksanakan penanaman bawang merah. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi di bidang...
Sang Calon Suami
Sang Calon Suami Cerpen Oleh: Irawaty Nusa Malam Jumat. Fauziah dan calon suaminya melangkah menyusuri jalan di sebelah kuburan sepulang...
Mengenal Sayuran Kangkung Bagi Kesehatan
NUSANTARANEWS.CO – Mengenal sayuran kangkung bagi kesehatan. Bagi masyarakat Indonesia, tentu sudah tidak asing lagi dengan sayuran yang bernama kangkung?...
IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun di Tahun 2021
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – IMF prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun di tahun 2021. Baru-baru ini Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi kembali...