Ekonomi

Menurut Riset Reuters Rupiah Bisa Melemah Hingga Rp 14.100 Per Dolar AS Hari Ini

Menurut Riset Reuters Rupiah Bisa Melemah Hingga Rp 14.100 Per Dolar AS Hari Ini

 

NUSANTARANEWS.CO – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada hari pertama perdagangan di pasar valas selepas libur Idul Fitri. Tidak hanya di pasar spot, rupiah pun melemah di kurs acuan. Menurut para analis pelemahan rupiah masih disebabkan oleh faktor eksternal – terutama setelah kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 25 bps pada pekan lalu. Apalagi The Federal Reserve kemarin memberikan pernyataan bahwa pihaknya masih akan menaikkan suku bunga acuannya dua kali lagi di tahun ini.

Saat ini investor memang sedang berburu dolar AS. Di level global, Dollar Index (yang mencerminkan posisi dolar AS di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,15% pada pukul 10:10 WIB. Indeks ini belum berhenti menguat sejak 13 Juni.

Prediksi riset Reuters memproyeksikan bahwa dolar AS akan menembus Rp 14.100 di pasar spot pada perdagangan hari ini. Kala rupiah melemah, memegang aset berbasis mata uang ini menjadi kurang menguntungkan karena nilainya turun.

Baca Juga:  Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi UMKM, Pemkab Sumenep Gelar Bazar Takjil Ramadan 2024

Aksi jual terhadap aset rupiah membuat mata uang Tanah Air semakin melemah. Lingkaran setan ini yang belum bisa terputus.

Pelaku pasar juga sepertinya kurang antusias dengan pernyataan Bank Indonesia (BI) yang kembali menyebutkan siap menaikkan suku bunga acuan. Padahal kenaikan suku bunga acuan akan berdampak positif bagi rupiah, karena membuat instrumen investasi di Indonesia atraktif.

Namun sepertinya dolar AS terlalu kuat dan sulit terbendung. Rupiah pun terseret arus apresiasi greenback dan melemah cukup dalam.

Ketua fed Jerome Powell semalam mengatakan bahwa pasar kerja AS tampaknya tidak terlalu ketat dan Federal Reserve harus lanjutkan kenaikan suku bunga dengan laju bertahap di tengah kuatnya ekonomi untuk menyeimbangkan target pekerja dan inflasi.

Namun dia juga mencemaskan kebijakan dagang AS yang yang semakin memanas di antara para rekan utamanya yang dapat mulai menunda perekrutan pekerja dan keputusan investasi karena masih adanya ketidakpastian.

Perkembangan perang dagang antara negara-negara dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia telah membebani kepercayaan pebisnis dan dapat memaksa bank sentral untuk menurunkan outlook mereka, tambah Powell.

Baca Juga:  Pemdes Jaddung Salurkan Bansos Beras 10 kg untuk 983 KPM Guna Meringankan Beban Ekonomi

Kurs rupiah dibuka pada posisi Rp 14.107 per dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Kamis (21/6). Posisi ini melemah enam poin atau 0,04 persen dari perdagangan kemarin, Rabu (20/6) di posisi Rp14.101 per dolar AS. (Aya)

Related Posts

1 of 3,052