NUSANTARANEWS.CO – Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dari pengakuan ketujuh remaja korban perdagangan manusia dan pelecehan seksual selalu terkoneksi jaringan dunia maya yang menyajikan tayangan pornografi.
“Terkoneksi jaringan dunia maya melalui gawai (gadget) mereka yang menampilkan tayangan pornografi, ” ujar Mensos usai dialog Polri di Restoran Es Teller 77 Blok M, Jakarta, Kamis (15/9/2016) malam.
Diperlukan upaya serius, kata Mensos, untuk melakukan penutupan terhadap berbagai situs, akun dan aplikasi yang terkait dengan prostitusi online tersebut.
“Sudah sangat mengkhawatirkan, sehingga diperlukan berbagai upaya serius untuk melakukan penutupan terhadap situs, akun dan aplikasi yang terkait dengan prostitusi online,” ucapnya.
Kementerian atau lembaga, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Mabes Polri telah melakukan penutupan sebagai bagian dari upaya pencegahan (preventif).
“Saya kira Kemkominfo bersama Mabes Polri telah melakukan penutupan terhadap 800 ribu situs, 400 akun, serta 18 aplikasi sebagai bagian dari langkah dan upaya preventif, ” tandasnya.
Bahkan, Presiden telah menyatakan Indonesia dalam darurat pornografi. Jawaban terhadap kondisi tersebut, telah dikeluarkan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu).
“Kalau Presiden telah mengeluarkan Perpu berarti kondisi menunjukkan sudah sangat genting yang memerlukan langkah-langkah serius dan cepat,” katanya.
Pada posisi tersebut, segenap warga bangsa mesti diajak bergandengan tangan untuk menyelamatkan generasi dan mengatasi persoalan pornografi dan prostitusi online.
“Kondisi sudah sedemikian rupa, ayolah segenap warga bangsa bergandengan tangan melakukan berbagai langkah nyata menyelamatkan generasi bangsa,” ajaknya. (Deni)