NUSANTARANEWS.CO – Penguatan kerja sama dan keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik, khususnya Indonesia dengan India, menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) India, Sushma Swaraj baru-baru ini perlu ditingkatkan.
Termasuk lanjut dia, mengenai blue economy (ekonomi biru). Hal ini disampaikan Menlu India saat menghadiri the 5th ASEAN-India Network of Think-Tanks (AINTT) di Jakarta, Sabtu (6/1/2018).
Staf Universitas Surabaya dalam sebuah ulasannya menjelaskan bahwa istilah ekonomi biru sesungguhnya hampir mirip dengan green economy (ekonomi hijau). Lalu bagaimana dengan ekonomi biru?
Ekonomi biru merupakan sebuah konsep memproses proses industri atau aktivitas ekonomi dalam skala yang lebih besar, pertama dapat menghasilkan sedikit limbah ke lingkungan. Kedua meminimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan sehingga lebih efisien. Ketiga, mengolah limbah menjadi bahan baku.
Yang membuatnya berbeda dengan ekonomi hijau ialah, ekonomi biru mencegah terjadinya limbah dari awal, sementara ekonomi hijau hanya mengurangi pencemaran yang sudah ada.
Konsep ekonomi biru ini ada mengingat kondisi lingkungan yang semakin menurun saat ini. Banyak sekali pencemaran-pencemaran yang dilakukan, terutama dalam sektor industri.
Sebagai informasi, konsep pembangunan ekonomi biru pertama kali disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya di acara Leaders Valuing Nature dalam rangkaian pertemuan Rio+20 di Brazil, Juni 2012 silam.
Ekonomi biru menjadi haluan baru untuk pembangunan di Indonesia yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya alam bagi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kesehatan lingkungan.
Editor: Romandhon