NUSANTARANEWS.CO – Negara digdaya atau negara besar yang memiliki sumber daya besar mampu memanfaatkan dengan maksimal. Padahal, sumber daya tersebut tak harus dieksplorasi dengan cara yang sulit.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mencontohkan, perusahaan asal Denmark, Maersk Line, yang bergerak di sektor logistik yang berfokus di industri transportasi. Market Capital perusahaan tersebut per Mei 2016 tercatat USD30,7 miliar. Padahal, Denmark merupakan negara yang lautnya tidak begitu luas.
“Kita selalu melihat Maersk Line menjadi pemain dunia, berapa penduduk dari pada Denmark? Berapa luas kawasannya? Mungkin 1 per 10 (Laut Indonesia),” kata Budi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).
“Dari size negara-negara yang tidak besar itu jadi pemain dunia, sementara kita dipermainkan dunia. Oleh karenanya kita harus bangkit kita harus mengambil manfaat keunggulan dari negara kecil leading secara Internasional itu,” ujar Menhub.
Oleh karena itu, dia menilai perlu adanya sebuah lembaga yang mengatur permasalahan-permasalahan di laut, misalnya pengadilan maritim. Dengan demikian, kerugian yang menimbulkan pembayaran klaim, asuransi dan pencemaran lingkungan dapat diselesaikan oleh pengadilan maritim.
“Saat ini memang belum ada itu, saat ini Indonesia belum memiliki pengadilan maritim seperti negara yang ada di continental. Jangan malu-malu kita harus berubah membuat suatu yang lebih dari ini,” tutur Budi Karya. (Andika)