NUSANTARANEWS.CO – Angkatan Udara Pembebasan Rakyat (PLA-AF) Cina secara resmi telah menugaskan pesawat siluman pertamanya, pesawat tempur J-20 Chengdu, seorang jurubicara militer Cina mengatakan pada 28 September, menjadikannya satu dari tiga model pesawat tempur siluman di dunia. The twin-engine, single-seat jet “telah resmi ditugaskan ke dinas militer,” lapor Xinhua, mengutip juru bicara Kementerian Pertahanan Wu Qian.
J-20 merupakan bukti kemampuan Cina dalam mengembangkan pesawat tempur dengan teknologi terkini – menyaingi F-22 Raptor Lockheed Martin yang dikembangkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. Seperti halnya F-22, J-20 juga merupakan pesawat tempur generasi kelima dengan teknologi siluman.
Baca: F 35 Pesawat Tempur Multirole Masa Depan
Sejak pertamakali diperkenalkan pada 2011, uji coba prototipe J-20 telah mendapat sorotan dari parlemen AS karena dianggap telah mencuri teknologi Amerika terkait pesawat tempur F-22 Raptor. Betapa tidak bila rancang bangun pesawat J-20 yang dibuat oleh Chengdu Aircraft Corporation, tampilannya memang mirip dengan F-22 Raptor Lockheed Martin.
Meski tidak membantah, fakta yang menarik adalah bahwa mesin jet tempur J-20 yang diproduksi sekarang ini adalah menggunakan mesin model Rusia, dan teknologi Rusia. Oleh karena itu, Cina saat ini sedang mengembangkan dan membangun mesinnya sendiri untuk pesawat tempur siluman tersebut. Di masa depan Cina tidak ingin terus bergantung pada pemasok asing untuk teknologi militernya.
Baca: Rusia Segera Produksi Masal Pesawat Tempur Siluman Su-57
Cina sendiri sebenarnya telah mencoba membuat mesin yang sama buatan sendiri, namun kalah jauh kualitasnya dibanding mesin Rusia. Baik kehandalannya maupun ketahanan. Jadi, tidak mengherankan bila Cina terus membeli pesawat tempur Rusia meski sudah mampu membuat pesawat jet tempur sendiri.
Belakangan Cina sangat bernafsu ingin memiliki mesin AL-41F1C yang dipakai oleh SU-35 yang mampu membawa pesawat mencapai kecepatan hipersonic tanpa afterburner. Meski Cina telah memiliki kerjasama strategis dengan Angkatan Udara Rusia, namun untuk membeli mesin tersebut – Cina juga dipersyaratkan membeli pesawat SU-35 dulu. Tercatat Cina kemudian memesan 48 unit pesawat tempur multirole SU-35 Rusia. (Banyu)
Baca juga: Cina Meningkatkan Kerjasama Strategis Dengan Angkatan Udara Rusia