Kesehatan

Mengenal Gejala Fibroid Rahim

Mengenal Gejala Fibroid Rahim
Mengenal Gejala Fibroid Rahim

NUSANTARANEWS.CO – Mengenal Gejala Fibroid Rahim. Apa itu Fibroid Uterine? Fibroid uterus adalah pertumbuhan jaringan otot rahim yang bukan kanker. Fibroid dapat berkisar dalam jumlah dan ukuran dari satu benjolan hingga beberapa benjolan, dan dari yang sangat kecil hingga besar. Sebanyak 70% hingga 80% dari semua wanita akan memiliki fibroid pada usia 50. Istilah medis untuk fibroid adalah leiomyoma atau mioma.

Tekanan

Fibroid dapat menyebabkan gejala yang sangat ringan, tidak ada gejala atau gejalanya bisa parah. Pada wanita yang merasakan gejala pertumbuhan rahim ini dapat menyebabkan:

  • Tekanan pada kandung kemih atau dubur
  • Sering buang air kecil
  • Sembelit dan / atau nyeri dubur
  • Punggung bawah dan / atau sakit perut

Jika fibroid menjadi sangat besar, mereka dapat membuat perut membesar, terlihat seperti hamil.

Perubahan Siklus Mensturasi

Fibroid juga dapat menyebabkan perubahan pada siklus mensturasi, termasuk:

  • Kram dan nyeri ringan hingga parah
  • Pendarahan yang lebih berat, terkadang dengan pembekuan darah
  • Menstruasi lebih lama atau lebih sering
  • Bercak atau berdarah antar periode

Fibroid atau Endometriosis?

Fibroid adalah salah satu penyebab nyeri haid yang parah, tetapi rasa sakit juga bisa disebabkan oleh endometriosis. Endometriosis terjadi ketika jaringan dari lapisan dalam rahim tumbuh menjadi bagian lain di rahim –  diilustrasikan di sini oleh pertumbuhan di luar rahim dan kandung kemih. Jaringan ini rusak dan berdarah selama siklus menstrurasi Anda, menyebabkan rasa sakit selama siklus tersebut dan melukai jaringan parut yang menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit fibroid atau endometriosis juga dapat terjadi di antara siklus mensturasi.

Apa Penyebab Fibroid?

Penyebab pasti dari fibroid belum diketahui. Pertumbuhan mereka telah dikaitkan dengan hormon wanita estrogen dan progesteron. Penelitian menemukan bahwa wanita yang memulai haid pada usia yang lebih muda ada kemungkinan untuk tumbuh fibroid di rahimnya. Meskipun fibroid terkait dengan hormon wanita namun tidak ada pengaruh dengan penggunaan pil KB.

Baca Juga:  Hari Kesehatan Mental Sedunia, Khofifah Ajak Masyarakat Peduli Terhadap Sesama

Jenis-jenis Fibroid

  1. Fibroid intramural, yang paling umum, tumbuh di dinding rahim.
  2. Fibroid subserosal tumbuh di bagian luar rahim. Ketika fibroid membesar, dapat menyebabkan rasa sakit karena ukuran atau tekanan yang pada organ-organ sekitarnya.
  3. Fibroid submukosa tumbuh tepat di bawah lapisan uterus dan dapat memadat ke dalam rongga rahim dan menyebabkan perdarahan hebat dan komplikasi yang lebih serius lainnya.
  4. Fibroid bertangkai tumbuh pada tangkai kecil di dalam atau di luar rahim.

Bisa juga seseorang memiliki lebih dari satu jenis fibroid.

Siapa Yang Terkena Fibroid?

Meskipun tidak jelas mengapa wanita terkena fibroid, dari pengamatan ada beberapa pola.

  • Biasanya terjadi antara usia 30 dan 40 tahun.
  • Lebih sering terjadi pada wanita kulit hitam.
  • Tumbuh lebih cepat dan muncul pada usia yang lebih muda pada wanita kulit hitam.
  • Memiliki anggota keluarga dengan fibroid memiliki tingkat kemungkinan yang lebih tinggi.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas dan memiliki tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan kemungkinan Anda.

Komplikasi: Fibroid dan Anemia

Beberapa wanita dengan fibroid yang mengalami pendarahan hebat luar biasa selama menstruasi akan menyebabkan anemia. Banyak kasus anemia karena kekurangan zat besi disebabkan menstrurasi yang banyak dan dapat diobati dengan diet dan pil suplemen zat besi. Anemia yang tidak diobati dapat menyebabkan kelelahan dan kelesuan – dan, dalam kasus yang parah, akan menjalar ke masalah jantung.

Komplikasi: Bila terjadi kehamilan

Fibroid biasanya tidak mengganggu kesuburan dan kehamilan. Namun, beberapa wanita dengan fibroid mengalami lebih banyak komplikasi kehamilan dan risiko tinggi ketika melahirkan. Fibroid dapat menyebabkan bayi berada dalam posisi abnormal dan dapat menyebabkan persalinan prematur. Mereka juga dapat menyebabkan nyeri panggul dan pendarahan hebat setelah melahirkan, yang memungkinan memerlukan pembedahan. Dalam beberapa kasus, fibroid dapat menghalangi tuba falopi Anda. Fibroid yang tumbuh di sepanjang dinding uterus bagian dalam mungkin menyulitkan telur yang dibuahi untuk menempel pada dinding rahim.

Baca Juga:  HUT Ke 107 Tahun, RSUD dr Iskak Tulungagung Naik Tingkat Rumah Sakit Tipe A

Kapan Harus Periksa ke Dokter

Pergilah ke Rumah Sakit untuk konsultasi dengan dokter kandungan jika Anda memiliki gejala fibroid berikut:

  • Pendarahan menstruasi yang berat
  • Periode yang menjadi lebih menyakitkan
  • Sering buang air kecil atau ketidak mampuan untuk mengontrol aliran urin
  • Perubahan siklus mensturasi yang lebih panjang selama tiga hingga enam siklus
  • Nyeri terus menerus yang baru atau berat di perut bagian bawah atau panggul

Diagnosis: Pemeriksaan dan Rontgen

Dokter bisa mengatakan fibroid rahim sedang atau besar ketika melakukan pemeriksaan panggul. Tes, seperti USG, dapat menunjukkan informasi tentang ukuran dan lokasi fibroid. Untuk wanita dengan fibroid yang ingin hamil, memerlukan tes yang disebut hysterosalpingogram, tes ini akan menunjukkan garis besar rahim dan saluran tuba dan dapat mendeteksi adanya kelainan. Doperlukan juga pemerikasaan lain untuk memvisualisasikan bagian dalam rahim atau perut.

Pengobatan: Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri, seperti acetaminophen, dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen, dapat membantu meredakan kram menstruasi.

Perawatan: Alat Kontrasepsi

Kontrasepsi oral mengatur kadar estrogen dan progestin. Ini biasanya mengarah ke siklus mensturasi yang lebih ringan dan dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan adanya fibroid, seperti pendarahan hebat dan kram. Metode kontrasepsi hormonal lain yang dapat mengurangi gejala fibroid termasuk injeksi progestin atau IUD yang melepaskan progestin.

Terapi Hormon Lainnya

Obat-obatan yang disebut agonis gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dapat meringankan pengurangan gejala dari fibroid dengan menghentikan menstruasi dan mengecilkan fibroid. Agonis GnRH memblokir produksi estrogen, sehingga mereka juga dapat menyebabkan tulang keropos, hot flashes (tanda-tanda gejala menopouse), dan kekeringan pada vagina. Fibroid akan kembali ke ukuran sebelumnya setelah perawatan berakhir. Terapi ini dapat digunakan untuk mengecilkan fibroid sebelum operasi pengangkatan fibroid.

Pengobatan: Embolisasi

Embolisasi adalah tindakan non bedah invasif. Untuk gejala ringan hingga sedang, embolisasi fibroid rahim mungkin merupakan pilihan yang baik. Kateter dipandu ke arteri uterus. Partikel kecil dari plastik atau gelatin kemudian dilepaskan ke pembuluh darah yang memberi makan fibroid, menyebabkannya mengecil dari waktu ke waktu. Embolisasi seharusnya tidak menjadi pilihan bagi wanita yang ingin hamil setelah perawatan.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Pimpin Upacara HKN di RSUD Nunukan

Pengobatan: Pembedahan

Miomektomi biasanya menghilangkan fibroid terbesar. Ini adalah opsi untuk wanita yang ingin tetap memiliki anak. Histerektomi adalah saat rahim diangkat. Ada kemungkinan kecil bahwa apa yang dianggap sebagai fibroid malah bisa menjadi kanker yang disebut sarkoma uterus. Karenanya, FDA merekomendasikan untuk tidak memotong fibroid menjadi bagian-bagian kecil sebelum mengeluarkannya, suatu proses yang disebut morcellation laparoskopi. Ablasi endometrium, yang baik untuk mengobati fibroid yang lebih kecil, menghancurkan lapisan rahim, sehingga kehamilan tidak mungkin dilakukan.

Perawatan: Ultrasound

Ultrasonografi adalah salah satu cara untuk menghancurkan fibroid tanpa risiko merusak rahim. Perawatan menggunakan gelombang ultrasonik intensitas tinggi yang membunuh jaringan fibroid. Sebagian besar wanita pulih dengan cepat dari prosedur ini dan dapat kembali ke kegiatan rutin dalam waktu 24 jam. Efek jangka panjangnya masih dipelajari, dan tidak direkomendasikan untuk wanita yang ingin hamil.

Pencegahan Fibroid: Olah Raga

Olahraga teratur dapat mencegah fibroid. Dalam suatu studi, wanita yang berolahraga tujuh jam atau lebih dalam seminggu memiliki fibroid yang jauh lebih sedikit daripada wanita yang berolahraga kurang dari dua jam seminggu. Obesitas juga merupakan faktor risiko fibroid. Jadi berolahraga secara teratur dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat dan mengurangi risiko fibroid Anda.

Pencegahan Anemia

Wanita dengan fibroid yang tidak mendapatkan cukup zat besi dapat mengalami anemia, di mana tubuh memiliki lebih sedikit sel darah merah dari kondisi biasanya. Gejalanya meliputi kelelahan, nyeri dada, dan sesak napas. Pencegahannya dengan makan lebih banyak makanan kaya zat besi, seperti daging, unggas, ikan, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan roti dan sereal yang diperkaya zat besi. Nasehat dokter untuk mengkonsumsi suplemen zat besi. (WebMD/CS)

Related Posts

1 of 3,050