NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sebagai tanaman semusim, selain memiliki struktur tanaman seperti pohon dan daun, bayam memiliki biji yang terdapat di dalam bunga-bunga yang ia hasilkan.
Bayam masuk ke dalam jenis tumbuhan C4. Dimana tumbuhan ini mampu mengikat gas CO2 secara efisien. Sehingga membuatnya mudah beradaptasi di ekosistem yang beragam.
Dilansir dari hasil penelitian yang dimuat di eprints.ung.ac.id, bunga pada tumbuhan bayam memiliki ukuran kecil, namun berjumlah banyak.
Bunga pada tumbuhan ini terdiri dari daun bunga 4-5 buah. Kemudian benang sari berjumlah 1-5. Dan bakal buah 2-3 buah.
Bunga bayam keluar keluar dari ujung-ujung tanaman atau ketiak daun yang tersusun seperti malai yang tumbuh tegak.
Untuk proses perkembangbiakan, sayuran bayam melakukan perkawinan secara uniseksual. Yakni dapat melakukan penyerbukan sendiri maupun menyerbuk silang.
Dimana penyerbukan berlangsung dengan bantuan angin dan serangga.
Sementara untuk biji bunga, sayuran bayam memiliki ukuran yang sangat kecil dan halus namun keras. Bentuknya bulat dan berwarna coklat tua bahkan mengkilap sampai hitam kelam.
Saat sudah mengering, biji bunganya akan rontok. Baik karena terterpa angin maupun akibat aktivitas hewan serangga lainnya.
Biji-biji itu kemudian saat memasuki musim penghujan akan tumbuh dengan cepat. Sejumlah peneliti tanaman dengan nama latin Amaranthus sp ini menyebutkan bahwa tumbuhan bayam bisa digunakan untuk mendeteksi seberapa subur suatu tanah.
Pewarta: Romandhon