Kesehatan

Mengapa Detoks Alami Diperlukan?

Mengapa detoks alami diperlukan.
Mengapa detoks alami diperlukan/Ilustrasi: medicalnewsbulletin.com

NUSANTARANEWS.CO – Mengapa detoks alami diperlukan. Detoks atau pembersihan adalah cara untuk membuang racun dari tubuh Anda, menurunkan berat badan, atau meningkatkan kesehatan. Program detoksifikasi melibatkan sebuah proses atau berbagai pendekatan, termasuk: Puasa

Puasa merupakan salah satu cara untuk mensterilkan racun dari tubuh manusia. Selain puasa, ada istilah detoks. Detoksifikasi atau yang lebih dikenal dengan detoks adalah proses pengeluaran toksin atau racun dari dalam tubuh.

Tapi, sebelumnya mengapa sih perlu melakukan detoks? Taukah Anda, kalau kita tidak hati-hati tubuh kita ini bisa menjadi tempat bertumpuknya racun atau toksin. Masa sih, racun? Coba saja perhatikan. Seringnya Anda terpapar pencemaran udara, pencemaran tanah, air, plus makanan yang sudah tercemar oleh peptisida, bahan pengawet, dan pewarna buatan. Bagi kita yang setiap hari terjebak dalam kemacetan lalu lintas di kota besar, rasanya sudah terbiasa menghirup udara yang sudah dipenuhi asap knalpot kendaraan bermotor. Belum lagi sirkulasi udara dalam rumah yang sudah tercemar asap rokok. Semuanya itu tanpa kita sadari masuk ke dalam tubuh setiap saat.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Tegaskan Komitmennya Dalam Menyukseskan Pilkada 2024

Ingat, toksin ada di mana-mana. Di udara yang kita hirup, dari air yang kita minum, dari makanan yang kita makan dan dari obat-obatan yag kita kosumsi. Belum lagi, sisa metabolisme tubuh menghasilkan ampas makanan yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Makanan yang tidak dicerna oleh tubuh akan mengendap di dinding-dinding usus halus. Lama-kelamaan, sisa makanan yang tak terserap itu akan membusuk dan menghasilkan gas beracun. Gas beracun yang berada di dalam usus halus ikut masuk ke dalam peredaran darah, dan akhirnya masuk ke sel-sel tubuh. Ini berbahaya. Sebab, tubuh mendapatkan makanan dari darah, dan darah mendapatkan makanan dari usus. Dengan demikian racun yang menumpuk di dalam usus akan ikut beredar bersama aliran darah sampai ke seluruh tubuh.

Tubuh yang dibebani dengan banyak toksin akan menimbulkan gangguan pencernaan, sembelit, perutkembung, lesu, berat badan naik, tidur gelisah, ruam kulit, sakit tenggorokan, daya tahan tubuh lemah, sakit kepala, bau mulut, kadar gula darah tidak seimbang, ingus berlebihan dan bau badan.

Baca Juga:  HUT Ke 107 Tahun, RSUD dr Iskak Tulungagung Naik Tingkat Rumah Sakit Tipe A

Toksin berasal dari logam berat seperti merkuri, alumunium dan timbal. Masyarakat yang tinggal di perkotaan dan di daerah industri sangat rentan terancam logam berat ini. Toksin juga beasal dari zat-zat kimia, obat-obatan pengawet makanan, pestisida dan herbisida. Zat-zat ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui obat-obatan, makanan, termasuk buah dan sayur yang tidak dicuci dengan bersih.

Akan tetapi jangan panik. Sebenarnya tubuh secara otomatis melakukan detoksifikasi setiap saat. Fungsi detoks dilakukan oleh sistem pencernaan mulai dari saluran cerna, liver (hati) dan empedu. Beberapa organ lain juga melakukan fungsi detoks, yakni limpa dan ginjal. Proses ini dilakukan terus menerus oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Proses detoks juga turut menjaga agar organ tubuh tetap sehat sehingga mampu menjelaskan fungsi secara optimal. Pengertian detoks ini sekarang menjadi alternatif agar tubuh tetap sehat.

Selain itu, tujuan detoks ialah untuk mendorong sistem kekebalan agar bekerja efektif, memulihkan energi dan membersihkan darah. Lever sebagai organ pusat detoks mula-mula akan mengubah sifat racun dari toksin atau menetralkan. Setelah itu, toksin yang sudah dinetralkan diubah menjadi senyawa larut air kemudian dibuang melalui urin, keringat atau BAB. (TO/Alya)

Related Posts

1 of 3,050