Langsung ke konten
NUSANTARANEWS
Indeks
NUSANTARANEWS
  • Beranda
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Hankam
  • Kesehatan
  • Mancanegara
  • Traveling
  • Sport
  • Budaya
    • Puisi
    • Cerpen
  • Rubrika
    • Opini
    • Gaya Hidup
    • Peristiwa
    • Lintas Nusa
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
Beranda Ekonomi Mengapa CAD Mengalami Defisit, Apa Biang Keroknya?
Ekonomi  

Mengapa CAD Mengalami Defisit, Apa Biang Keroknya?

Biro Kalimantan
11 Sep 201918 Mei 2020
Defisit Neraca Transaksi Berjalan Membengkak, BI Sebut Dipengaruhi Perilaku Musiman. (FOTO: Istimewa)
Mengapa CAD Mengalami Defisit, Apa Biang Keroknya? (Foto: Istimewa)

Mengapa CAD Mengalami Defisit, Apa Biang Keroknya?

Mengkhawatirkan! Defist transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia sepanjang tahun 2018 telah mencapai angka US$ -31,060 miliar. Ini adalah defisit terbesar sepanjang sejarah era reformasi. Defisit ini telah melompat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun awal pemerintahan Tahun 2015 lalu dengan nilai defist transaksi berjalan senilai US -17,519 miliar.

Jika di rupiahkan nilai defist transaksi berjalan sepanjang tahun 2018 tersebut mencapai Rp. -441,05 triliun (asumsi 1 USD – Rp. 14.200). Ini adalah nilai yang sangat besar yang belum pernah terjadi sejak Indonesia berdiri. Nilai defisit yang sangat membahayakan masa depan ekonomi dan bahkan lebih jauh dapat membahayakan masa depan kedaualatan bangsa Indonesia. Apa pemicunya?

Baca Juga: Prediksi Rizal Ramli Soal CAD Bebani Rupiah Jadi Kenyataan

Pemicu defisit CAD adalah Defisit Pendapatan Primer. Nilai defisit pendapatan primer tahun 2018 adalah sebesar US $ -30,420 miliar atau jika di rupiahkan mencapai Rp. -431,95 triliun, Didalam defisit tersebut terdapat defisit jasa jasa asing yakni senilai US $ -7,101 miliar arau dalam rupiah senilai Rp. 100,84 triliun.

Apa itu defist pendapatan primer? yakni defist yang diakibatkan oleh kompensasi tenaga kerja dan pendapatan investasi asing. Yang dimaksud dengan pendapatan investasi asing dapat berasal dari investasi langsung, investasi portofolio, maupun investasi lainnya. Selanjutnya, defisit jasa jasa adalah defisit yang disebabkan oleh pembayaran atas jasa jasa asing di Indonesia. Apa penyebabnya?

Ketergantungan Investasi Asing

Indonesia tidak sekedar berposisi membutuhkan investasi asing dalam membiayai pembangunan, namun sudah pada posisi ketergantungan. Artinya investasi asing menentukan baik atau tidaknya keadaan ekonomi Indonesia. Bahkan investasi asing menentukan perubahan kondisi politik Indonesia.

Baca Juga:  Petani Bakal Dikawal Militer Atasi Kekeringan Musim Kemarau 2019

Investasi asing dalam penanaman modal langsung (FDI) di Indonesia mencakup 80% dari total investasi yang ada. Di sektor migas masih berada pada posisi 88%. Di sektor keuangan dan perbankkan sekitar 70-80 persen.

Ketergantungan Utang Luar Negeri

Utang luar negeri telah menjadi sandaran utama ekonomi Indonesia. Namun yang paling membahayakan adalah pemerintan bersandar pada utang luar negeri untuk melanjutkan dan membiayai pemerintahan.

Utang luar negeri pemerintah dan otoritas moneter pada tahun 2014 senilai USD 129,736 miliar. Hingga kwartal I 2019 utang luar negeri pemerintah dan otoritas moneter mencapai USD 190,465 miliar atau meningkat 47 %. (beum termasuk peningkatan akibat selisih kurs), Utang luar negeri swasta tahun 2014 senilai USD 163,592 miliar. Utang luar negeri swasta hingga Q1 2019 senilai USD 197,127 miliar atau meningkat sebesar 20 %.

Surat utang negara pada tahun 2014 senilai Rp. 1,101,648 miliar meningkat menjadi Rp. 2,131,895 pada Juni 2019 atau bertambah sebesar Rp. 1,030,247 miliar atau sebesar 94 %. Selanjutnta surat berharga syariah Negara (SBSN) pada tahun 2014 senilai Rp. 143,901 miliar meningkat menjadi Rp. 460,468 miliar pada juni 2019 atau bertambah sebesar Rp. 316,567 miliar atau sebesar 220%.

Ketergantungan Barang Impor

Indonesia sangat bergantung pada barang barang impor. Terutama bahan baku dan barang barang konsumsi. Sebanyak 70 persen impor Indonesia asalah bahan baku. Sisanya adalah barang konsumsi. Industri di Indonesia adalah industri bernilai tambah rendah karena hanya industri rakitan bahan baku impor.

Impor yang besar dibiayai dengan ekspor bahan mentah. Akibatnya ekspor Indonesia bernilai tambah rendah dan tidak dapat mengimbanginya impor hasil industri. Akibatnya utang luar negeri menjadi sumber devisa untuk membiayai impor. Ini berarti masyarakat Indoensia bisa makan sehari dari utang.

Baca Juga:  CBA Duga Pengadan Meubelair di Kemenag Jadi Proyek Basah

Tidak hanya tergantung pada barang impor. Indonesia juga terjebak dalam ketergantungan jasa jasa impor. Akibatnya defisit jasa juga sangat besar. Lebih besar dari nilai defisit perdagangan. Defisit jasa makin dipicu oleh pembangunan infrastruktur yang menggunakan bahan impor dan tenaga kerja impor.

Kesimpulan

Defisit CAD Indonesia adalah defisit permanen, yang merupakan muara dari sistem ekonomi dan politik yang bergantung pada asing. Defisit ini hanya dapat diatasi dengan perombakan total mulai dari perubahan paradigma politik dan ekonomi dan pembenahan sistem politik. Arah perubahan yang dimaksud adalah menuju kepada visi kemerdekaan, lepas dari ketergantungan dan hubungan yang setara tanpa ekploitasi antar bangsa di dunia. Visi bangsa harus sejalan dengan amanat pembukaan UUD 1945.

Oleh: Salamuddin Daeng, Penulis Adalah Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI.

Bank Indonesia CAD CAD Indonesia Current Account Deficit nusantaranews salamuddin daeng

Baca Juga

Kadis ESDM Sulteng dan Direktur PT Kurnia Dagess Pratama Dilapor Ke Ditreskrimsus Polda Sulteng
Kadis ESDM Sulteng dan Direktur PT Kurnia Dagess Pratama Dilapor Ke Ditreskrimsus Polda Sulteng
Irjen Pol. Rudy Gajah Hadiri Rapat Bersama Gubernur Sulteng Soal Omicron
Irjen Pol. Rudy Gajah Hadiri Rapat Bersama Gubernur Sulteng Soal Omicron
Buntut Kriminalisasi Kepsek, Ratusan Siswa dan Alumni SMAN 3 Poso Kirim Surat ke MA
Buntut Kriminalisasi Kepsek, Ratusan Siswa dan Alumni SMAN 3 Poso Kirim Surat ke MA
Kasasi ditolak MA, Ir. Faaz penghina ketum APKOMINDO bakal dibui.
Kasasi Ditolak MA, Ir. Faaz Penghina Ketum APKOMINDO Bakal Dibui
Sosok Agus Flores pengayom ratusan wartawan seluruh Indonesia.
Sosok Agus Flores Pengayom Ratusan Wartawan Seluruh Indonesia
Momentum HPN, wartawan Ponorogo bagikan obat fogging gratis.
Momentum HPN, Wartawan Ponorogo Bagikan Obat Fogging Gratis
Bagikan door prize kepada anggotanya, ini harapan Kapolres Tuban.
Bagikan Door Prize Kepada Anggotanya, Ini Harapan Kapolres Tuban
BNPP tinjau lokasi percepatan pembangunan ekonomi perbatasan di Sambas.
BNPP Tinjau Lokasi Percepatan Pembangunan Ekonomi Perbatasan di Sambas

Berita Terkait

Buka Rakerda, Sekjen Bagas Ajak HIPMI Jatim Dukung Percepatan Ekonomi Nasional
Tiga Tahun Jatim Dipimpin Khofifah, Sahat Tua Simanjuntak: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Ungguli Nasional
Memberdayakan Masyarakat Tak Berdaya Melalui Pelayanan Konsultatif Terpadu
DJKI Hadir di Medan Berikan Layanan Konsultasi KI Melalui Mobile IP Clinic
Lebaran 2022, Legislator Agusdono Sebut Simbol Awal Kebangkitan Ekonomi Rakyat di Jatim
Kekayaan Intelektual Jurus Pemulihan Ekonomi Nasional

Sport

  • Klasemen Akhir Medali SEA Games 2022
    23 Mei 2022
    Klasemen Akhir Medali SEA Games 2022
  • Sea Games Vietnam 2022: Indonesia Tambah 9 Medali Emas
    22 Mei 2022
    Sea Games Vietnam 2022: Indonesia Tambah 9 Medali Emas
  • Indonesia Sementara Berada di Posisi Ketiga Klasemen SEA Games 2022 Vietnam
    21 Mei 2022
    Indonesia Sementara Berada di Posisi Ketiga Klasemen SEA Games 2022 Vietnam
  • Fan Bogor Lavani Sumenep Gelar Bakti Sosial Atas Kemenangan Tim Bola Voli Bogor
    28 Mar 202229 Mar 2022
    Fan Bogor Lavani Sumenep Gelar Bakti Sosial Atas Kemenangan Tim Bola Voli Bogor
Selengkapnya

Seni Budaya

  • Wartawan Kerah Hitam
    20 Mar 202227 Mar 2022
    Wartawan Kerah Hitam
  • Wartawan Kerah Hitam
    13 Mar 202227 Mar 2022
    Wartawan Kerah Hitam
  • WARTAWAN KERAH HITAM
    6 Mar 20227 Mar 2022
    WARTAWAN KERAH HITAM
  • Puisi DE Eka Putrakha: Baru Kutahu Puisiku Bukan untuk Penipu
    9 Mei 20219 Mei 2021
    Puisi DE Eka Putrakha: Baru Kutahu Puisiku Bukan untuk Penipu
  • Sastra Bukan Milik Kaum Pendengki
    1 Mei 2021
    Sastra Bukan Milik Kaum Pendengki
Selengkapnya

Kolom

Kirimkan tulisan Anda seputar isu sosial, politik, budaya, hukum, dan pemikiran ke [email protected] untuk tayang di kolom ini.
  • Isu Hutang kepada Arab Saudi, Pembatalan Keberangkatan Jemaah, dan Dana Haji
    5 Jun 20215 Jun 2021
    Isu Hutang kepada Arab Saudi, Pembatalan Keberangkatan Jemaah, dan Dana Haji
  • Turun Dapil, Pranaya Yudha Beber Cara Pemprov Jatim Untuk Bantu Terdampak Covid-19
    4 Mar 202114 Mar 2021
    Turun Dapil, Pranaya Yudha Beber Cara Pemprov Jatim Untuk Bantu Terdampak Covid-19
  • MENAKAR KEBIJAKAN DARURAT COVID-19 DI INDONESIA
    9 Apr 202018 Mei 2020
    MENAKAR KEBIJAKAN DARURAT COVID-19 DI INDONESIA
  • WABAH COVID-19 DAN KRISIS POLITIK ?
    18 Mar 202018 Mar 2020
    WABAH COVID-19 DAN KRISIS POLITIK ?
  • WABAH COVID-19 DAN KRISIS POLITIK ?
    18 Mar 202018 Mar 2020
    WABAH COVID-19 DAN KRISIS POLITIK ?
Selengkapnya

Terpopuler

  • 1
    24 Mei 2022
    WJI DPD Aceh: Mayjend TNI Achmad Marzuki Sangat Pantas Menjadi PJ Gubernur Aceh
  • 2
    25 Apr 202225 Apr 2022
    Serius! Surat Pernyataan Wilson Lalengke Atas Dugaan Kebohongan Kapolres Lampung Timur Ini, Mestinya Jadi Perhatian Kapolri
  • 3
    25 Apr 2022
    Berharap Berkah Ramadhan, PIJP Bagikan Al Qur’an untuk Santri dan Mushola
  • 4
    25 Apr 202225 Apr 2022
    Luncurkan Program LANTOR, Bupati Pamekasan: Pelayanan Publik di Era Digital Ini Memang Perlu Inovasi
  • 5
    25 Apr 2022
    PC Pagar Nusa Nunukan Bagikan Takjil dan Santuni Anak Yatim
  • 6
    25 Apr 2022
    Polres Tuban Distribusikan 1.059 Paket Zakat Fitrah
NUSANTARANEWS
Copyright Nusantaranews.co, 2022. Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
  • Beranda
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Hankam
  • Kesehatan
  • Mancanegara
  • Traveling
  • Sport
  • Budaya
    • Puisi
    • Cerpen
  • Rubrika
    • Opini
    • Gaya Hidup
    • Peristiwa
    • Lintas Nusa
Posting....