Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Menengok Eksistensi FKKJ Dalam Pawai Pembangunan HUT Ke 24 Kabupaten Nunukan

Menengok Eksistensi FKKJ Dalam Pawai Pembangunan HUT Ke 24 Kabupaten Nunukan
Foto: Pengurus FKKJ Kabupaten Nunukan berpose bersama di sela – sela Pawai Pembangunan dalam rangka HUT Kabupaten Nunukan ke 24, Sabtu (14/10/2023).

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Pawai Pembangunan dalam rangka memperingati HUT ke – 24 Kabupaten Nunukan berlangsung sangat meriah. Para peserta nampak antusis mengikuti Kirab yang di mulai dari Jl. Sei Sembilang hingga Jl. Yos Sudarso atau yang lebih dikenal sebagai alun – alun Nunukan.

Peserta pawai yang berpartisipasi mulai dari kalangan pelajar, organisasi perangkat daerah (OPD), instansi vertikal, organisasi masyarakat dan lainnya.

Diantara perserta yang ikut meramaikan pawai tersebut adalah Forum Komunikasi Keluarga Jawa (FKKJ) Kabupaten Nunukan. Dengan menggunakan kostum khas Jawa, mereka mengikuti kirab dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

Ketua FKKJ Kabupaten Nunukan, H. Edy Waluyo seusai pawai menuturkan kepada media ini bahwa ada beberapa alsan sehingga pihaknya turut berpartisipasi dalam pawai ini.

“Yang pertama tentu sebagai bentuk tahniah, rasa syukur kepada Allah atas karuniaNya sehingga Kabupaten Nunukan telah sampai pada usia yang ke 24 tahun,” tuturnya, Sabtu (14/10/2023).

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah

Lebih lanjut Edy mengungkapkan bahwa ikut sertanya FKKJ dalam pawai ini juga sebagai bentuk cinta tanah air. Cinta Tanah Air, ungkap Edy merupakan rasa kebanggaan, memiliki, menghargai, menghormati, dan loyalitas individu kepada suatu negara.

“Tempat kita tinggal dan dibesarkan, yang tecermin dari perilaku membela, menjaga, dan melindungi Tanah Air. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, mencintai adat dan budaya, serta melestarikan lingkungannya,” tutur Edy..

Menurut Edy, warga di Kabupaten Nunukan adalah masyarakat yang berasal dari adat dan budaya yang bermacam-macam atau multikultural, sehingga pengembangan karakter suatu bangsa dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu itu sendiri.

“Melalui pawai inilah kita bisa saling lebih mengenal, lebih akrab dan yang paling penting lebih menghargai satu sama lain meski dari kultur yang berbeda,” tandasnya.

Diketahui FKKJ sendiri merupakan organisasi masyarakat yang selama ini sangat aktif dalam kegiatan sosial. Berbagai bakti sosial seperti pemberian santunan kepada anak yatim serta sunatan masal kerap digelarnya.

Baca Juga:  Polres Pamekasan Sukses Kembalikan 15 Sepeda Motor Curian kepada Pemiliknya: Respons Cepat dalam Penanganan Kasus Curanmor

Dari segi keagamaan, FKKJ juga menaungi majlis dzikir dan manaqib nurul mutaqin. Menurut Edy, aktifitas kebangsaan akan menjadi sempurna jika dilandasi dengan pondasi keimanan.

“Ya, nasionalis relegius akan menjadi nafas bagi FKKJ Kabupaten Nunukan,” tutupnya. (ES)

Pewarta: Dika Damayanti

Related Posts

1 of 104