NUSANTARANEWS.CO – Menegok turbin angin lepas pantai di Belanda. Bloomberg New Energy Finance (BNEF), melaporkan bahwa telah terjadi pemecahan rekor baru investasi energi angin lepas pantai Gemini dengan kapasitas 600 MW di Laut Utara, Belanda. Dengan nilai pembiayaan sebesar US $ 63,6 miliar, proyek ini menjadi investasi energi terbarukan terbesar sepanjang sejarah.
Tidak mengherankan, siapa yang tidak mengenal negeri kincir angin. Bila berbicara soal kincir angin pasti kita langsung teringat dengan Belanda. Seperti diketahui, kincir angin adalah warisan budaya yang manjadi ikon negara Belanda.
Secara geografis Belanda merupakan negara yang 20% wilayah dan populasinya tinggal di dataran yang sangat rendah, karena 50% wilayahnya berada kurang dari satu meter di atas permukaan laut.
Awalnya kincir angin yang di kembangkan di belanda pada abad ke-13 hanya digunakan untuk mengatasi masalah banjir dengan mendorong air ke lautan agar terbentuk daratan baru yang lebih luas atau polder.
Dengan perkembangan teknologi, sekitar abad ke-17 kincir angin juga digunakan sebagai sarana pembantu di bidang pertanian dan industri, seperti memproduksi kertas, mengasah kayu, mengeluarkan minyak dari biji, dan menggiling gandum.
Dalam perkembangan mutakhir, turbin angin mulai dikembangkan oleh Belanda sebagai alat pembangkit energi listrik. Perkembangan turbin angin sebagai pembangkit listrik berawal di Desa Kamperduin oleh Chris Westra, pada awal tahun 1970-an, yang dimanfaatkan untuk memasok listrik bagi sekitar dua puluh tujuh ribu rumah tangga di wilayah sekitar Kamperduin.
Selain turbin angin darat Belanda juga mulai membangun turbin angin di laut (offshore wind power). Seperti turbin angin yang berada di Desa Kinderdijk yang berkapasitas satu megawatt (MW) dengan investasi sekitar 272 juta dolar Amerika oleh Royal Shell Belanda dan Nuon.
Tahun 2008, perusahaan energi Econcern dan Eneco membangun turbin angin dengan total investasi senilai 522 juta dolar Amerika di lepas pantai Ijmuiden untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik bagi 125.000 rumah tangga. Sebagai catatan, kapasitas energi listrik yang di hasilkan satu kincir angin dengan diameter baling-baling 127 meter yang berada di offshore, mampu menghasilkan listrik sekitar 6MW.
Energi Angin, merupakan satu pilihan bagi pemenuhan kebutuhan energi alternatif ke depan, terutama dalam upaya mengurangi emisi gas buang. Angin merupakan sumber energi yang relatif bersih dan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan karbon dioksida (CO2) atau gas-gas lain yang berperan dalam pemanasan global. Sekitar 194.400 MW energi listrik telah dihasilkan oleh kincir anging diseluruh dunia. Energi Angin tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan ataupun manusia.(Banyu).