HankamMancanegara

Melirik Karakteristik Jet Tempur Gripen E/F Pesanan Brazil

Melirik Karakteristik Jet Tempur Gripen F Pesanan Brazil
Melirik karakteristik jet tempur Gripen E/F pesanan Brazil/Foto: Meta Defense.fr

NUSANTARANEWS.CO – Melirik karakteristik jet tempur Gripen E/F. Brazil telah memesan 28 jet tempur Gripen E yang akan dikirim mulai dari tahun 2021 dan delapan pesawat Gripen F, mulai dari tahun 2023. Produksi Gripen F sedang berlangsung untuk Angkatan Udara Brazil (FAB) di fasilitas Saab di Linköping. Produksi pesawat dua tempat duduk ini sangat ditunggu-tunggu oleh Angkatan Udara Brazil.

Gripen F juga ditawarkan kepada Angkatan Udara Finlandia untuk program penggantian jet tempur mereka

Di era globalisasi, Saab AB Swedia boleh dikatakan nekad dengan membuat rantai produksi sendiri ketika kebanyakan raksasa industri dirgantara merancang dalam sebuah konsorsium perusahaan dari berbagai negara. Meski begitu, Inggris memiliki hak veto karena keterlibatan sistem BAE. Hal inilah yang telah mencegah Argentina untuk mendapatkan Gripen.

Swedia memang salah satu negara terkecil di dunia yang telah berhasil mengembangkan jet tempur domestik canggih yang mampu bersaing di pasar global. JAS 39 Gripen sekarang telah melayani setengah lusin angkatan udara.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

Gripen mulai hidup pada tahun 1979, sebagai konsekuensi dari keputusan pemerintah Swedia untuk mengembangkan jet tempur pengganti buatan domestik setelah proliferasi jet tempur generasi keempat yang hebat seperti: F-14, F-15, F-16, F/A-18, MiG-29, dan Su-27. Swedia tampaknya memang secara-diam-diam mengembangkan Gripen untuk kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan pasar.

Pesawat pertama kali terbang pada bulan Desember 1988, dan mencapai status pengoperasian awal pada tahun 1996. Sejauh ini 306 Gripen telah dibangun.

Karakteristik utama Gripen adalah ukurannya yang kecil dan biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan pejuang generasi 4+ lainnya di pasar. Harga Gripen berada dikisaran US$ 60 juta dengan jet tempur modern mana pun.

Gripen adalah jet tempur pertama di dunia yang membawa rudal udara-ke-udara Meteor yang mematikan, senjata luar jangkauan visual (BVR) yang dapat melacak dan membunuh target pada jarak hingga 80 mil. Gripen C dapat membawa empat rudal Meteor, sedangkan Gripen E dapat membawa tujuh rudal. Gripen dapat melesat hingga mach 2.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Saab telah mengekspor Gripen ke Hongaria, Republik Ceko, Thailand, Brasil, dan Afrika Selatan. Tawaran tetap terbuka dengan Finlandia, Kanada, Botswana, Kolumbia, Kroasia, India, Indonesia, dan Filipina, dan selusin negara lain yang menyatakan minat.

Saab relatif terbuka dengan transfer teknologi, dan telah memfasilitasi masuknya perusahaan lokal dalam pembuatan beberapa komponen. Ini telah menjadikan Gripen pilihan yang menarik bagi pemerintah yang berjuang untuk menjelaskan pengeluaran pertahanan mereka kepada publik.

Tidak heran bila banyak tudingan miring menerpa Gripen mulai dari masalah kualitas hingga tuduhan skandal suap dan korupsi. Di Brazil, akuisisi Gripen menyebabkan Presiden Lula da Silva terkena skandal penipuan. Tuduhan itu melibatkan pembayaran tambahan kepada putra Lula. Meskipun Lula tetap di penjara, kasus ini belum sepenuhnya diselesaikan. Demikian pula di Swiss, Austria dan Republik Ceko – pengadaan Gripen telah memunculkan skandal bagi negara.

Tapi lini produksi Gripen tetap hidup sebagai jet tempur masa depan berbiaya rendah, kemampuan yang signifikan, dan kemudahan upgrade. Saab juga telah menunjukkan kesediaan untuk beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan, bahkan dengan peningkatan teknologi siluman.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Sampai saat ini memang belum terdengar Gripen terlibat dalam pertempuran, baik melawan target darat maupun udara. Namun demikian, kemampuan Gripen yang mengesankan ketika saatnya tiba, Gripen akan siap bertarung dengan baik. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049