Mancanegara

Melihat A-4 Skyhawk Brazil Yang Mematikan di Abad 21

Melihat A-4 Skyhawk Brazil
Melihat A-4 Skyhawk Brazil/Foto: www.flickr.com

NUSANTARANEWS.CO – Melihat A-4 Skyhawk Brazil yang mematikan. Jet tempur A-4 Skyhawks masih terus terbang dilangit hingga akhir 2000-an. Jelas kemampuan mereka telah tertinggal jauh bila dibandingkan dengan jet tempur multiperan modern lainnya yang telah menggunakan sIstem avionik yang lebih maju. Sementara Skyhawk masih mengandalkan radar ekternal, dan jangkauan visual untuk bertarung dan melepaskan rudal AIM-9 Sidewindernya.

Skyhawk adalah jet tempur yang awalnya dirancang untuk beroperasi dari atas kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang di produksi oleh McDonnell Douglas.

Jet tempur mungil ini dirancang berdasarkan pengalaman Perang Korea, di mana AL AS menginginkan sebuah desain pesawat yang mudah dikontrol pada kecepatan rendah serta stabil selama lepas landas dan mendarat. Pesawat juga harus memiliki struktur yang kuat untuk lepas landas menggunakan katapel dan mendarat dengan kaitan kabel. Ukurannya juga disesuaikan dengan standar pengoperasian di kapal induk tanpa sayap lipat yang rumit.

Baca Juga:  Pembantaian Warga Palestina di Gaza: Kekejaman yang Mencoreng Kemanusiaan

Selama setengah abad beroperasi telah 3.000 Skyhawk diproduksi dan menjadi tulang punggung beberapa angkatan udara dunia, termasuk Indonesia. Persis sama dengan jumlah saudaranya F-16 fighting falcon yang beroperasi di berbagai angkatan udara dunia yang tercatat hingga 2017.

Memasuki tahun 2000-an, Skyhawks mengalami banyak kendala terkait mesin terutama karena kekurangan suku cadang dan berakhirnya airframes.

Tahun 2009, Angkatan Laut Brasil berusaha menantang masalah ini dengan program peningkatan komprehensif yang akan mengubah Skyhawk menjadi jet tempur paling modern dari jenisnya.

Program peningkatan ini dilakukan oleh raksasa kedirgantaraan Brazil Embraer dengan biaya US$ 10 juta per pesawat. Total ada 12 pesawat yang akan dimodifikasi dengan pemasangan avionik baru, perubahan kokpit dan tampilan kepala (HUD), serta kontrol pada throttle and stick (HOTAS). Sistem radar akan menggunakan elta 2032 Israel yang memberi Skyhawks kemampuan intersepsi jangkauan visual modern untuk pertama kalinya. Pemetaan permukaan dan penargetan secara digital, termasuk situasi medan pertempuran yang dihadapi kepada pilot. Apalagi setelah sistem data-link baru dan radio akan ditambahkan untuk operasi jaringan antara Skyhawk Brasil lainnya.

Baca Juga:  Burundi Reiterates Support for Morocco's Territorial Integrity, Sovereignty over Sahara

Tahun 2014 menjadi awal kebangkitan Skyhawk Brazil ketika Kapal Induk Sao Paulo kembali melaut dan menerima sekawanan Skyhawk yang telah diperbarui. Kapal Induk juga akan membawa S-70 Seahawk, helikopter Puma dan Lynx serta pelacak turboprop Grumman S-2T Tracker. Brazil merencanakan tiga S-2T untuk peringatan dini, tiga sebagai tanker udara untuk Skyhawk, dan tiga sebagai pesawat Carrier On-board Delivery (COD). Sehingga Kapal Induk Sao Paulo menjadi pendukung tempur yang tiada bandingannya di belahan Amerika Selatan.

Meski menimbulkan banyak pertanyaan mengenai urgensinya keberadaan Kapal Induk bagi Brazil, namun kemampuan Angkatan Laut Brazil diperlukan untuk mengendalikan kepentingan kelautannya dan menjamin kesinambungan investasinya.

Memang suatu hal yang langka bila menyaksikan A-4 Skyhawk terbang dengan gagah di abad 21 ini. Bahkan berani menantang jet tempur generasi keempat bahkan 4+ untuk bertarung meski telah berusia lebih dari setengah abad. Sungguh menakjubkan.

A-4 Fightinghawk kini menjadi burung besi mematikan di belahan langit selatan. Tetap setia menjaga lautan luas dari landasan pacu besi perkasa Sao Paulo. Inilah Skyhawk terakhir yang tetap gagah melesat menemani langit hingga satu dua dekade mendatang. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050