Politik

Masyarakat Diminta Tak Khawatirkan Seruan People Power dari Amien Rais

Pengamat Politik Karyono Wibowo Meminta Kepada Publik Tak Khawatirkan Seruan People Power Dari Amien Rais (Foto Dok. NUSANTARANEWS.CO)
Pengamat Politik Karyono Wibowo Meminta Kepada Publik Tak Khawatirkan Seruan People Power Dari Amien Rais (Foto Dok. NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Masyarakat diminta tak khawatirkan seruan people power dari Amien Rais. Hal ini disampaikan pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo.

Karyono menilai penyelenggaraan Pilpres 2019 akan berjalan aman dan lancar. Begitu juga dengan menjelang hari pencoblosan pada 17 April mendatang.

Menurutnya tidak akan ada gangguan yang cukup signifikan baik pada hari pencoblosan, juga setelah pemilu nanti.

“Masyarakat tidak perlu khawatir saat ini meski Amien Rais sempat melontarkan pernyataan soal people power, saya yakin tidak akan mampu menggerakan massa,” kata Karyono dalam diskusi di gedung MNC, Jakarta, Rabu (10/4).

Menurutnya, pengaruh ketokohan atau tingkat popularitas Amien Rais sudah semakin menurun. Begitu juga yang terdapat dalam berbagai hasil survei yang menguji tingkat popularitas seorang tokoh.

Meski demikian Karyono menambahkan, menjelang pencobolasan yang harus di waspadai adalah meningkatnya jumlah berita bohong atau soal hoaks yang masih menyisakan masalah.
Ia memprediksi produksi hoaks tak akan berhenti sampai hari pencoblosan pada 17 April 2019.

Baca Juga:  PWRI Sumenep dan KPU Gelar Sosialisasi Pilkada 2024 untuk Kelompok Tani di Desa Lembung Barat

“Hoaks sekarang seperti sebuah industri, trendnya terus meningkat seperti dari data Kemenkominfo bahwa sepanjang Agustus 2018-Maret 2019 ada 1.224 konten hoaks di mana 331 di antaranya bermuatan politik,” ucapnya.

Karyono juga memprediksikan hoaks, kabar bohong tersebut akan berhenti sampai pada Pemilu 2019.

Masalah lain menurut Karyono adalah adanya ajakan golput atau tidak memilih.

Meskipun golput adalah hak atau pilihan akan tetapi kata dia, sebaiknya menggunakan hak pilih. Karena jika golput pertama hilangnya kesempatan memilih pemimpin.

“Sudah jelas ya hilang kesempatan memilih pemimpin, soal tidak ada pilihan misalnya. Harus dilihat program ke depan seperti apa silahkan. Jadi saya pribadi menghibau kepada generasi milenia dan semuanya gunakan hak pilih dan jangan golput,” tandasnya.

Pewarta: Romadhon

Related Posts

1 of 3,074