NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengaku lega atas disetujui namanya dalam sidang Paripurna DPR Kamis (7/11) kemarin.
Ia menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai Panglima TNI yang baru menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang dalam waktu dekat memasuki masa pensiun.
“Jadi dua hari ini saya melaksanakan proses sampai dengan paripurna, mulai dari Komisi I kemudian sore ini sudah dilaporkan kepada Ketua DPR. Sehingga perasaan saya ya sudah plong ya,” ungkap Hadi, Kamis (7/11).
Setelah dirinya dilantik, Marsekal Hadi akan berusaha untuk konsisten menjalankan politik negara dan tidak akan terlibat dalam politik praktis.
“Saya adalah sebagai prajurit Sapta Marga dan memiliki sumpah prajurit. Saya akan masuk di koridor itu ya itu dan saya juga akan mengikuti aturan-aturan itu,” terangnya.
Hadi juga menyinggung soal rivalitas antara TNI dan Polri yang menurutnya sudah tidak ada hal tersebut. “Sudah tidak ada konflik lagi dan semuanya juga senang kan. Jadi soliditas TNI-Polri itu penting dan perlu,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria berusia 54 tahun ini juga berjanji akan memajukan industri pertahanan yang ada di Indonesia. “Pasti, karena kita memiliki industri pertahanan seperti PT DI, PT PAL, Pindad, semuanya akan kita majukan keperluan-keperluan mendasar oleh TNI kita ambil dari sana semua,” katanya.
Soal netralitas TNI di momentum Pilkada 2018 dan Pilpres 2019, Marsekal Hadi menggaransinya. “Caranya adalah kita memperkuat jati diri ya, memperkuat jati diri sebagai tertara rakyat tentara pejuang, tentara rasional dan tentara profesional. Dis ana disebutkan bahwa TNI tidak berpolitik praktis dan mengikuti kebijakan politik negara,” pungkasnya.
Reporter: Syefuddin Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda