Puisi

Mantra Kalam Suci, Malam Suatu Ketika

Khizib dan Ketenangan Hati. (Ilustrasi: perempuan berdoa/istimewa)
Khizib dan Ketenangan Hati. (Ilustrasi: perempuan berdoa/Istimewa)

Mantra Kalam Suci

Kalam-Mu terlalu suci, Tuhan
Untuk ku lontar menjadi mantra suci
Lantunannya terdengar bisu dalam perhelatan
Gemanya samar terdengar sayup dalam ramai
Selaksa purnama tanpa pias binar
di bawah bayang-bayang kehampaan.

Ku lafalkan ayat suci-Mu
Seringkali, Engkau ku campakkan
Menelusuri lorong-lorong ilusi ketidak pastian
dan hanyut oleh pusaran arus khayalan.

Sungguh!
Aku berlindung kepada-Mu
Dari liarnya hati
Lalu biarkan aku manunggalkan aku
kala melantunkan ayat suci-Mu
Yang hanya mengunci namaMu di dalamnya.

dan bangunkanlah pagar besi bermerek Ilahi
tegak tunggal dan tinggal serta tak pernah tanggal
agar kidung kerinduan menjelma cinta suci,
meski hati kerap terkotori.

Hingga alunannya menembus langit kahyangan
Menggetar debarkan hati pendengarnya
gemanya sedahsyat seruling Dawud;
alunannya serupa Sulaiman
jelmaan suara Tuhan.

2019

 

Maushul

Neng, apakah kau tahu Tanwin dan Idhafah?
Cinta mereka terhalang restu pakar bahasa
begitulah aku dan dirimu
Apakah engkau juga tahu ‘Amil Nawasikh?
dia adalah jelmaan rahwana
dalam kisah rama dan sinta berengkarnasi mubtada’ dan khabar
tapi nawasikh bukanlah diriku
cintaku hanyalah maushul
yang diam membisu dalam kesendirian
menunggu sambungan takdir keajaiban

2019

 

Malam Suatu Ketika

Malam ini,
Kulihat purnama
Sedang menjelma dirimu bergaun rindu
Dan kupeluk mesra dirimu dalam angan
Lalu kucumbu ranum bibir kembangmu dalam ingin
hingga, muara angan dan ingin
terhempas pias kejam angin malam kelam
berulang-ulang
akupun tetap diam

Sumenep, 2019

 

 

 

 

 

 

 

Penulis: Hairur Rafiki, kelahiran Sumenep, 19 Juni 1999 tepatnya di desa Giring kecamatan Manding. Mahasiswa Instik-Annuqayah jurusan Ilmu Qur’an dan Tafsir Semester VII. Sekaligus santri Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa

Related Posts

1 of 3,050