NUSANTARANEWS.CO – Dalam sidang kedelapan terdakwa dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa, (31/1/2017) lalu, Tim Kuasa Hukum Ahok memperdengarkan diskusi antara Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia), Ma’ruf Amin dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Oktober 2016 lalu.
Dalam rekaman tersebut, mantan presiden RI ke-6 itu mendesak agar MUI melalui Ma’ruf Amin agar segera mengeluarkan Fatwa ucapan Ahok di Kepulauan Seribu telah menistakan Agama Islam dan Ulama. Berkembang spekulasi, rekaman pembicaraan tersebut berasal dari BIN.
Kabar tersebut mendapatkan banyak sorotan, salah satunya dari As’ad Said Ali. As’ad bilang, berdasarkan pengalamannya saat menjabat sebagai Wakil Kepala BIN, tidak ada satu pun pihak yang boleh mengetahui hasil sadapan yang telah dilakukan oleh lembaga tersebut.
“Selama jaman saya dulu, tidak boleh ada yang membocorkan hasil sadapan. Yang tahu isi sadapan hanya Kepala dan Wakil Kepala, yang lainnya tidak boleh tahu, jadi tidak mungkin bocor. Kalau sekarang (pemerintahan Jokowi-JK) tidak tahu deh,” ujarnya di Jakarta Selatan, Kamis, (2/2/2017).
Sebagai informasi, Kepala BIN saat ini adalah Budi Gunawan atau pria yang akrab disapa BG. Ia dilantik presiden Joko Widodo (Jokowi) pada September 2016 lalu.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BIN, BG pernah menjadi tersangka kasus gratifikasi dan rekening gendut. Dan bukan rahasia lagi kedekatan Megawati Soekarnoputri dan BG sehingga sudah di luar obyektifitas dan nalar sehat jika BG bisa menjabat sebagai Kepala BIN. (Restu)