NUSANTARANEWS.CO, Madiun – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem di beberapa daerah selama 30 hari ke depan. BMKG menyebut pada saat musim kemarau, hujan dapat dimungkinkan terjadi jika kondisi atmosfer terpenuhinya antara lain supply uap airnya dan kelembapan udara yang relatif masih tinggi.
Kondisi cuaca signifikan beberapa hari ini di sejumlah wilayah, selain pengaruh dinamika cuaca lokal, meningkatnya aktivitas cuaca juga didukung oleh indikasi aktifnya aliran massa udara basah lebih dikenal dengan fenomena skala regional Madden Julian Oscilation (MJO) atau fenomena gelombang atmosfer tropis yang merambat ke arah timur dari Samudera Hindia sebelah barat Sumatera yang masuk ke wilayah Indonesia bagian barat dan tengah, kata BMKG.
Di Madiun, menurut informasi BMKG, akan terjadi bencana alam banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang cukup tinggi selama 30 hari ke depan.
Pacitan, Blitar, Ngawi, Nganjuk dan Madiun sendiri tak luput dari ancaman bencana yang siap mengintai. Bahkan di wilayah Jombang bencana banjir sudah menerjang yang mengakibatkan ribuan rumah warga terendam air hingga ketinggian 2 meter dan banjir terparah menerjang Desa Kademangan Kecamatan Mojoagung.
Di Madiun sendiri debit air sungai Bengawan Madiun sudah mulai tinggi, sehingga perlu dilakukan tindakan yang cepat dan tepat dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam di wilayah Korem 081/Dhirotsaha Jaya.
Menyadari kondisi itu, Danrem 081/Dhirotsaha Jaya Kolonel Inf R. Sidharta Wisnu Graha dan petunjuk Pangdam V/Brawijaya segera mengumpulkan seluruh staf terkait untuk mengadakan rapat koordinasi pembentukan Satgas PRC PB.
Hal tersebut di atas merupakan langkah-langkah yang harus diambil dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada Latihan Posko I Korem 081/DSJ Tahun 2018 di hari H+1. (red/nn)
Editor: M Yahya Suprabana