Puisi Ai Sahidah
Lumut
Lumut-lumut hijau
Melumat batu-batu
Perlahan namun merapuhkan
“Sudah hentiakn! Aku sudah rapuh” teriak batu
Lumut-lumut hijau tak peduli
Atau mereka memeng tuli
Terus menggerus tanpa henti
“Haruskah kuingatkan kembali?” tanya batu
“kau jadi lumut karena kami
Dan kau takkan hijau tanpa kami”
Purwokerto, 29 Maret 2018
Kunang-kunang
Malam itu saat
Aku bermain dengan sepi
Dan angin dingin
Tangkaiku terasa membeku
Kunang-kunang datang
Dengan obor kecil
Mengatakan
“jangan merasa sepi
Ada aku disini”
“Tinggalkanlah kumbang
yang hanya datang di siang hari!”
Purwokerto, 29 Maret 2018
Belati
Belati itu kau sembunyikan
Dibalik balutan senyum menawan
Sebelum kau hujamkan
Pada tangkai bunga mekar
Purwokerto, 28 Maret 2018
Semilir Nada Memori
Alunan nada yang menyapa daun telinga
Tidaklah asing bagi kalbuku
Itu deretan not yang sama
Ketika kau aku senja itu
Bersama dalam melodi
Berhasil mengukir memori
Untuku kini
Purwokerto, 30 April 2018
Aku Awan
Aku awan
Tapi kamu suka pelangi
Maka aku akan menjadi
Rintik hujan
Purwokerto, 26 Maret 2018
Ai Sahidah lahir di Cikalong, Tasikmalaya, 30 April 1999. Dia tercatat sebagai Mahasiswa Fakultas Dakwah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Purwokerto. Dia tergabung dalam Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) STAIN Press, dan tergabung dalan LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) OBSESI, serta terdaftar sebagai anggota divisi kaligrafi dan tilawah PIQSI. Puisinya pernah di muat di Nusantara News. Alamat rumahnya di Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan sekarang tinggal di Bobosan, Purwokerto Utara.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]