KesehatanPeristiwaRubrika

Larangan Mudik Diberlakukan, Penjagaan di Perbatasan Jatim Diperketat

Larangan mudik diberlakukan, penjagaan di perbatasan Jatim diperketat.
Larangan mudik diberlakukan, penjagaan di perbatasan Jatim diperketat. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Grahadi, Jumat (24/4).

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Larangan mudik diberlakukan, penjagaan di perbatasan Jatim diperketat. Pemprov (Pemerintah Provinsi) Jatim mulai melakukan pengetatan perbatasan setelah pemerintah mengeluarkan larangan mudik. Ada beberapa daerah perbatasan di Jatim yang menjadi pintu keluar masuk diantaranya Banyuwangi, Tuban, Rembang, Ponorogo, Pacitan, Bojonegoro, Ngawi dan Magetan.

“Ada informasi bahwa saat ini sedang bergerak 13.430 orang Jatim yang akan melakukan mudik dari tempat perantauan. Mereka akan mudik dengan menggunakan moda transportasi laut dan darat. Untuk mencegah hal tersebut segera kami lakukan penyekatan di perbatasan, termasuk akan ada pemeriksaan berlapis,” jelas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Grahadi, Jumat (24/4).

Khofifah mengatakan jika nanti para pemudik lolos pemeriksaan, maka pemudik akan menjalani karantina yang sudah disiapkan di masing-masing desa tujuan dari pemudik. ”Hampir 86,3 persen desa dan kelurahan di Jatim sudah punya ruang observasi dan karantina untuk pasien Covid-19. Saat ini saja ada 406 ruang isolasi di desa dan kelurahan sudah digunakan untuk melakukan isolasi warga yang baru datang dari perantauan,” sambungnya.

Baca Juga:  123 Jamaah Selesai Mengikuti Manasik IPHI Kota Banda Aceh

Dengan adanya isolasi tersebut, kata Khofifah, pihaknya berharap upaya tersebut bisa memutus pandemi Covid-19 di Jatim.

Dari data Pemprov Jatim diketahui kalau jumlah ruang isolasi dan observasi di desa dan kelurahan saat ini di Jatim terus bertambah. Ada 3.631 desa/kelurahan yang memiliki ruang observasi dan isolasi. (Setya/ed Banyu)

Related Posts

1 of 3,092