NUSANTARANEWS.CO – Saat tiba di Dusun Tawanoi Perbatasan Negeri Aboru dan Negeri Hulaliu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (8/11/2016), Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo bersama rombongan disambut tarian anak-anak serta paduan suara gabungan Negeri Aboru dan Hulaliu.
Kegiatan ini dalam rangka melakukan rekonsiliasi perdamaian di Negeri Aboru dan Hulaliu. Dalam sambutannya, Mayjen TNI Doni Monardo mengaku sangat terkesan dengan keramahan dan antusiasme masyarakat Negeri Aboru dan Hulaliu. Dirinya juga sangat mengapresiasi akan kegiatan tersebut.
“Saya sangat bangga hari ini dimana kedua Negeri mendeklarasikan perdamaian di tempat ini,” ungkapnya.
Doni Monardo juga menegaskan, tugas TNI adalah menghancurkan musuh dimasa perang tapi dimasa damai, TNI membantu Polri dan pemerintah untuk membangun masyarakat bersama-sama.
“Misi kami hari ini adalah menciptakan rasan aman dan perdamaian bagi seluruh masyarakat. Dan ini kebijakan baru dari pimpinan-pimpinan TNI, yakni menciptakan keseimbangan pembangunan di daerah pinggiran dan perbatasan,” paparnya di depan ribuan masyarakat.
Lebih lanjut Pangdam XVI memaparkan bahwa, senjata yang dimiliki TNI hari ini bukan Senjata SS1 atau roket, namun adalah Program yaitu Emas Hijau dan Emas biru.
“Maluku adalah negeri yang kaya baik di darat atau di laut. Di darat dari ratusan tahun yang lalu kita telah terkenal dengan hasil cengkeh dan pala karena tanah yang subur. Laut Maluku memiliki beribu biota bawah laut melimpah,” tegas Pangdam XVI.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengajak masyarakat untu mengkonsumsi ikan yang banyak. Agar generasi Maluku nantinya memiliki kecerdasan yang pintar dan mempunyai postur tubuh yang tinggi.
“Saya percaya 15 tahun mendatang masyarakat di sini ada yang menjadi Kapolda atau Pangdam. Dengan Program Emas biru dan Emas Hijau ini dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat Maluku,” imbuhnya. Acara tersebut juga dihadiri oleh Gebernur Maluku beserta jajarannya. (Adhon/Red)