NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) memperkirakan bonus demografi Indonesia akan berakhir sekitar 2030-an. Disebutkan pula bahwa penduduk Indonesia diproyeksikan akan berjumlah 285 juta pada 2025 dan 306 juta pada 2035.
Hal demikian merujuk pada asumsi angka partisipasi angkatan kerja kurang lebih sama dengan saat ini, akan terdapat sekitar 196 juta angkatan kerja pada 2025 dan sekitar 210 juta angkatan kerja pada 2035.
Atas dasar asumsi di atas, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dinilai gagal memanfaatkan jumlah penduduk yang banyak dan proporsi angkatan kerja yang tinggi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Di mana, Indonesia masih dibelit tingkat pengangguran yang mencapai 5,61 persen dari jumlah penduduk.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Sri Moertiningsih Adioetomo menyampaikan kritik kepada pemerintahan Jokowi. Pemerintah, kata dia, terlalu terbuai pada euforia sisi positif bonus demografi. Namun belum banyak dibahas secara eksplisit apa yang mungkin terjadi kalau bonus demografi tidak dimanfaatkan dengan baik.
Baca: Presiden Jokowi Dinilai Gagal Manfaatkan Demografi, Sehingga Pengangguran Bejibun
Guna menghadapi bonus demografi, lanjut Sri, terdapat pokok-pokok strategi yang harus diperhatikan seperti pendidikan sejak dini, program kerja bagi generasi muda, peningkatan peran perempuan serta menciptakan lingkungan yang ramah bagi lansia.
“Tinggal kebijakan ekonominya bisa membantu penyerapan tenaga kerja atau tidak dengan menyediakan pekerjaan yang layak, membantu masyarakat bisa menabung, tabungan itu secara makro bisa diinvestasikan untuk membantu pertumbuan ekonomi,” jelas Sri, Selasa (28/2/2017).
Menurut dia, saat ini kebijakan ekonomi yang telah dirilis oleh pemerintah memang turut membantu mengurangi angka pengangguran. Namun perlu dilakukan evaluasi kembali atas efektivitasnya dalam mengurangi angka pengangguran. “Di Thailand tingkat penganggurannya hanya 0,56 persen. Hampir seluruh warganya punya pekerjaan. Itu bukti pemerintahnya berhasil memberdayakan masyarakatnya ke sektor yang kecil sekalipun,” tandas Sri. (rsk)
Editor: Sulaiman