Berita UtamaKolomMancanegaraOpiniTerbaru

KTT Trilateral Teheran: Rusia Mulai Bergerak Mengisolasi Barat

KTT Trilateral Teheran: Rusia mulai bergerak mengisolasi Barat
KTT Trilateral Teheran: Rusia mulai bergerak mengisolasi Barat/Foto: Middle East Monitor.

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – KTT Trilateral Teheran antara Rusia, Iran dan Turki baru-baru ini telah mendorong saling pengertian diantara ketiga negara sekaligus menandai kegagalan Amerika Serikat (AS) dan Barat dalam upaya mengisolasi Rusia yang saat ini sedang menggelar operasi militer khusus di Ukraina.

Pertemuan 19 Juli di Teheran telah menjadi momentum penting bagi banyak negara berdaulat yang ingin mengakhiri hegemoni AS dan Barat. Boleh jadi “Pertemuan Teheran” ini akan menjadi langkah awal untuk mengakhiri Pax Americana yang telah berlangsung sejak berakhirnya Perang Dunia II.

Pertemuan ini juga telah menjadi pesan bahwa Moskow, mulai bergerak untuk mematahkan dominasi AS dan Barat di permukaan Bumi yang begitu otoriter dalam setengah abad lebih ini.

Iran yang telah mengalami sanksi tidak bermoral AS selama puluhan tahun juga mulai meningkatkan kerja sama strategis dengan negara Eurasia baik di bidang politik, ekonomi, energi, dan militer. Iran juga siap bekerjasama dengan Rusia di segala bidang, melanjutkan pembangunan jaringan pipa gas melalui wilayahnya dan bersama Arab Saudi dan Rusia memenuhi kebutuhan energi India.

Baca Juga:  Prabowo Temui Surya Paloh, Rohani: Contoh Teladan Pemimpin Pilihan Rakyat

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah menghilangkan ambisi negaranya dan siap melawan organisasi teroris di manapun bekerjasama dengan Rusia dan Iran.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ketiga negara telah menyetujui deklarasi bersama untuk bekerja sama menormalisasi situasi di Suriah dan memperjelas bahwa tidak akan ada keterlibatan Barat di negara itu – termasuk penjarahan minyak Suriah oleh AS.

Ya, Pertemuan Trilateral Teheran kini menjadi turning point bagi pengelompokan kekuatan dunia. Apalagi Amerika Latin dan Afrika telah menyatakan solidaritasnya dengan Rusia dalam perjuangannya melawan dominasi Barat dan mendukung gagasan tatanan dunia multipolar baru. Jika Rusia, Iran dan Turki berhasil memulihkan stabilitas dan integritas kedaulatan Suriah maka akan menjadi pukulan telak bagi AS dan Barat. Dan menjadi pukulan yang lebih keras terhadap Presiden Joe Biden yang baru-baru ini berkunjung ke Arab Saudi.

Upaya Barat untuk mengisolasi Rusia dari dunia justru malah mendorong semakin mengkristalnya kekuatan anti dominasi AS dan Barat yang otoriter. Sebaliknya Rusia semakin meningkatkan hubungannya dengan Cina, India, Afrika, dan Amerika Latin. Rusia negara terbesar di dunia kini siap menyalurkan kekayaan sumber daya alamnya ke luar Eropa. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 7,666