NUSANTARANEWS.CO – Pelaku tindak pidana korupsi semakin identik dengan melakukan pencucian uang dengan menyamarkan aset yang diduga berasal dai tindak pidana. Caranya pun semakin beragam, mulai dari yang paling modern hingga cara yang konvensional. Salah satunya seperti tersangka TPPU Mohamad Sanusi.
Dalam kasus yang membelitnya, KPK menduga mantan politisi partai Gerindra itu menyamarkan aset hasil curiannya atas nama orang lain. Hal tersebut tidak lain agar tidak terendus oleh penegak hukum. Untuk menggali informasi tersebut, KPK kemarin (19/7/2016) menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua orang Ibu Rumah Tangga (IRT). Dua orang tersebut adalah Eflien Irawan dan Angkie Sofianti.
“Mereka diperiksa terkait aset Sanusi, karena bisa saja aset tersebut atas nama yang bersangkutan (Mohamad Sanusi) atau bisa juga atas nama orang lain,” tuturnya di Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Aset milik Sanusi yang diduga disamarkan atas nama orang lain itu berupa beberapa properti, properti itu berada di kaWasan Jakarta Utara. Namun belum diketahui detilnya alasannya penyidik masih menggali informasi sekitar kepemilikan aset-aset dari MSN, termasuk perolehan dan atas namanya.
Untuk itu, KPK kemarin juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Kantor Wilayah Direktorat Pajak Jakarta Utara Pontas Pane dan Staff Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta Tarjuki.
“Keduanya ditanya seputar SPT dan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) karena ini berhubungan dengan aset yang dimiliki MSN,” kata Arsa.
Sedangkan Kepala Suku Bagian Dinas Tata Air Kota Jakarta Barat Roedito Setiawan diakuinya ditanya seputar dengan pengadaan-pengadaan yang ada di Dinas Tata Air Kota Jakarta Barat, termasuk anggara serta pemenang dalam pengadaan barang tersebut. (Restu)
